Coba Berulang hingga Tembus Semifinal
Jenny Stephanie Daely Berusaha Jadi Juara Opera Singer
SUARA Jenny Stephanie Daely terdengar merdu saat membawakan lagu klasik Ebben? Ne Andro Lontana di Jalan Bali pada Rabu (6/6). Dia memiliki jenis suara versatile soprano.
Setiap kali menyanyi, Jenny tampak rileks. Namun, suara yang dikeluarkannya saat membawakan lagu yang dikomposeri A. Catalani itu begitu kuat. Sangat mudah untuk kagum begitu mendengarnya.
Ebben? Ne Andro Lontana adalah salah satu lagu yang akan dibawakan Jenny saat mengikuti ajang lomba opera singer di Tiongkok pada 29–30 Juni. Putri pasangan Imanuel F. Daely dan Soteria Harefa itu lolos sebagai finalis pada ajang kompetisi opera singer tingkat dunia. ”Ini baru kali pertama opera singer Indonesia mengikuti lomba di tingkat dunia. Hingga ke tahap semifinal pula,” katanya gembira.
Kesempatan itu tentu tidak akan disia-siakan. Untuk sampai di posisi tersebut, dia mengalahkan ratusan opera singer berbagai negara
Jenny masuk golongan peserta termuda.”Peserta lain biasanya sudah menjadi guru. Kalau saya masih belajar,” ujarnya.
Ketika berusia 3 tahun, Jenny sering diajak tampil bernyanyi oleh orang tuanya. Saat itu, lagu yang dibawakan masih bergenre pop seperti lagu-lagu film Disney. Berbagai lomba diikuti. Dia juga mendalami bakatnya dengan kursus vokal. ”Sampai usia saya 15 tahun, saya stagnan. Suara saya tidak bisa lebih tinggi lagi,” katanya.
Hingga akhirnya, dia bertemu Zhang Xiao Jia, guru vokal di Surabaya. Zhang Xiao Jia melihat adanya bibit sebagai penyanyi opera yang hebat pada diri Jenny. Dari situlah, Jenny dilatih sebagai penyanyi opera secara gratis. ”Dulu saya hanya mendengar lagu-lagu opera. Tidak terpikir menjadi penyanyinya,” kisahnya.
Dua tahun belajar bersama Zhang Xiao Jia, Jenny dibuatkan konser. Konser tunggal pertamanya dilakukan di Jakarta pada usia 18 tahun. Dia membawakan 15 lagu klasik. Satu lagu membutuhkan waktu 5–10 menit. Pertunjukan itu mengantarkannya mendapatkan rekor Muri sebagai penyanyi opera termuda di Indonesia. ”Saya di-support guru vokal saya. Dan banyak orang yang mendukung supaya saya mendapatkan banyak pengalaman,” ujarnya.
Jenny pernah tampil pada konser amal di Grand City yang diselenggarakan ketua Paguyuban Tionghoa. Konser tersebut bertujuan untuk penggalangan dana. Dari situlah, dua tahun kemudian, Jenny mendapatkan undangan berangkat ke Wina, Austria. ”Di sana saya didukung oleh Kedutaan Indonesia di Wina,” kata dia.
Sepulang dari Wina sekitar 2014, Jenny mencoba peruntungan dengan mengikuti lomba opera di Ningbo, Tiongkok. Meski belum menjadi juara, Jenny mendapatkan pengalaman besar. Dia bisa tampil di panggung dengan disaksikan juri yang merupakan penyanyi opera dunia.
Bahkan, suara Jenny menarik perhatian salah seorang juri. Dia mendapatkan tawaran untuk sekolah musik di Amerika. Namun, kesempatan tersebut ditolak. Sebab, dia ingin mematangkan vokal terlebih dahulu.
Konsistensi latihan dan fokus. Dua hal itulah yang terus dijalani hingga sekarang. Tahun lalu Jenny kembali mengikuti lomba opera tingkat internasional, Neue Stimmen 2017. Audisinya berlangsung di Vienna State Opera (Wiener Staatsoper), Austria. ”Selama ini, belum ada penyanyi opera Indonesia yang ikut lomba tingkat dunia. Duta Besar Indonesia di Wina pun kaget,” ujarnya.
Meski belum lolos audisi, Jenny tetap bangga. Nilai vokalnya terbilang bagus. Dia bersaing dengan penyanyi opera profesional. ”Saya satu-satunya peserta dari Asia,” katanya.
Tahun lalu Jenny menjajal peruntungan lagi. Dia mendaftar Hongkong International Operatic Singing Competition 2018. Dia mengirimkan rekaman suara saat menyanyi opera terbaru sebagai salah satu syarat. Hingga akhirnya, pada Maret, nama Jenny masuk semifinal. ”Seharusnya diumumkan Februari. Saya berpikir tidak lolos. Ternyata, lolos semifinal,” ujarnya.
Kesempatan tersebut tentu tidak disia-siakan. Jenny bersama Zhang Xiao Jia berlatih lebih rutin. Dia berharap bisa lolos hingga tiga besar karena akan mendapatkan kontrak sebagai opera singer di Tiongkok. ”Sejak Desember mendaftar, saya setiap hari berlatih,” katanya.