Kenalkan Sistem Baru Bisa Libatkan Tokoh
PENGAMAT teknologi informasi menilai sistem pelayanan publik yang dibangun Surabaya sudah baik. Hanya, memang informasi yang disajikan harus diperkuat. Setelah itu, baru ditambahkan tahap persuasi. Dengan demikian, masyarakat bisa membuat keputusan (decision) untuk menggunakan aplikasi tersebut atau tidak.
Pakar teknologi informasi pemerintahan ITS Tony Dwi Susanto mengatakan bahwa sebenarnya Surabaya sudah memiliki 177 aplikasi. Rata-rata untuk pelayanan publik. Penggunaannya terbilang masif. Salah satunya Surabaya Single Window (SSW). Namun, aplikasi untuk layanan komunikasi warga memang harus lebih disosialisasikan lagi.
Tony menyebutkan, sosialisasi pemkot cenderung dilakukan dalam periode tertentu. Misalnya, setelah aplikasi selesai dibuat dan diluncurkan. Sosialisasi akan digencarkan. ”Tapi, tidak dilakukan sosialisasi tahap selanjutnya,” ungkap Tony. Pemkot hanya sampai tahap penyampaian informasi.
Padahal, setelah penyampaian informasi, pemkot perlu melakukan maintain untuk memastikan penggunaan aplikasi oleh warga. Tony menyebut tahap kedua itu sebagai tahap persuasi. ”Kalau bisa, ada tokoh penting yang bisa mempersuasi warga untuk menggunakan aplikasi tersebut,” ujarnya.
Tokoh tersebut bisa memberikan contoh bagi warga bagaimana menggunakan aplikasi yang dimaksud. Terlebih, apa kegunaan aplikasi itu untuk kehidupan sehari-hari. Tidak harus selalu tokoh publik. Justru, menurut dia, pengaruh persuasi dari orang terdekat lebih kuat.
Menurut Tony, pemkot harus bisa memanfaatkan berbagai kanal untuk melakukan sosialisasi. Bukan hanya melalui informasi di dinas atau instansi tertentu. Salah satu yang menurutnya efektif adalah melalui media sosial dan media massa.
ITS cukup rutin melakukan monitoring dan evaluasi (monev). Tahun lalu mereka mencatat ada 71 persen layanan yang sudah bisa diakses secara online. Total layanan publik yang dimiliki pemkot mencapai 282 layanan. Namun, belum ada data yang menjelaskan partisipasi masyarakat dalam penggunaan aplikasi online tersebut.