Pengamen Bobol Rumah di Griyo Mapan
SIDOARJO – Musim libur Lebaran telah tiba. Saat meninggalkan rumah, masyarakat harus selalu waspada. Jika tidak, hunian mereka bisa menjadi incaran para penjahat spesialis rumah kosong. Misalnya, yang dialami Hariyanto. Rumah warga Perumahan Griyo Mapan Sentosa, Waru, itu menjadi korban pembobolan. Beruntung, polisi berhasil membekuk pelakunya.
Ceritanya, pada Rabu (23/5), Hariyanto kaget sepulang nyekar ke makam orang tuanya di Krian. Dia melihat rumahnya acak-acakan. Begitupulakondisikamar.Dugaan awal, ada penjahat yang menyatroni rumahnya. Lemari di kamarnya juga terbuka. Betul, sejumlah perhiasan milik istrinya raib. Hariyanto bergegas melaporkan peristiwa itu ke pihak berwajib.
Kanitreskrim Polsek Waru Iptu Untoro menerangkan, pihaknya mendapatkan petunjuk dari keterangan warga untuk mengungkap perkara itu. Beberapa orang mengaku sempat melihat pemuda mondar-mandir di sekitar rumah korban beberapa jam sebelum kejadian. ”Orangnya berperawakan kurus,” tuturnya kemarin (13/6).
Informasi tersebut didalami petugas. Hingga akhirnya muncul kecurigaan kepada Stevanus Febrianto. Warga Desa Kedungrejo, Waru, itu adalah pengamen yang sering lewat perumahan. ”Langsung menghilang sejak ada laporan,” jelasnya.
Upaya perburuan menemukan titik terang pada Selasa (12/6). Febri terlihat mengamen di Jalan Brigjen Katamso. Indikasi pemuda 18 tahun itu merupakan pelaku pembobolan tidak meleset. Dia berupaya kabur ketika didatangi petugas. Namun, aksi pelariannya tidak berhasil. ”Di dalam tasnya ada surat-surat perhiasan milik korban,” ujarnya.
Febri mengaku perhiasan jarahannya sudah dijual. Dia mendapat uang Rp 5 juta. Uang itu sudah habis tak tersisa karena dipakai foya-foya. Mulai membeli baju sampai pesta miras. Dia mengaku aksinya dilancarkan secara spontan. Febri melihat rumah korban sepi. Begitu juga situasi jalan sekitar. ”Masuk lewat jendela dengan mencongkel,” katanya.
Untoro mengimbau warga lain berkaca pada peristiwa yang dialami korban. Jika memang harus meninggalkan rumah, ada baiknya bilang kepada tetangga sekitar. Jadi, mereka bisa ikut memberikan pengawasan. ”Libur Lebaran, biasanya banyak yang pulang kampung,” katanya.