Jawa Pos

Jumlah Anggota TPHD Bengkak Jadi 17 Orang

-

SIDOARJO – Jumlah Tim Pendamping Haji Daerah (TPHD) Sidoarjo sangat banyak. Pada tahun-tahun sebelumnya, hanya ada lima orang. Tahun ini ada 17 nama. Mereka berasal dari berbagai unsur.

Ada yang dari lingkungan pemkab, DPRD, kejaksaan, dan kepolisian. Dari legislatif, misalnya. Ada Muhammad Rojik dan anggota DPRD Jatim Anik Maslachah. Nama mantan Sekda Sidoarjo Djoko Sartono juga ikut. Di luar nama-nama tersebut, juga terdapat pengacara dan kontraktor rekanan pemkab.

’’Jatah dari provinsi itu sebenarnya 20. Jadi, ini sudah sesuai,’’ kata Sekda Sidoarjo Achmad Zaini ketika dikonfirma­si terkait dengan gemuknya jumlah TPHD Sidoarjo tahun ini.

Zaini tidak menampik bahwa biasanya jumlah TPHD hanya lima orang. Tetapi, kali ini pemkab ingin memaksimal­kan jatah yang diberikan. ’’Apalagi, kali ini tidak ada dokter yang mendaftar. Jadi, kami optimalkan kuota yang ada,’’ dalih mantan kepala badan perencanaa­n pembanguna­n daerah (bappeda) tersebut.

Sebelum penetapan, Zaini menyebutka­n bahwa ada tiga dokter yang mendaftar. Namun, ketiganya menarik diri dan tidak memenuhi syarat. Untuk menjadi TPHD, sejatinya memang ada beberapa syarat. Antara lain, harus pernah berhaji. Sebab, mereka membantu jamaah saat di Tanah Suci. TPHD pun tidak perlu antre bertahun-tahun seperti jamaah reguler. Di Jawa Timur, rata-rata antrean mencapai lebih dari 20 tahun. ’’Kami tidak asal tunjuk. Kami sudah hitung dengan matang. Yang jelas, ini sudah sesuai kuota yang diberikan,’’ ujarnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia