Jawa Pos

Polisi Gerebek Markas Terduga Teroris

Rencanakan Serang Pospol dan Polsek

-

BLITAR – Lima warga terduga teroris diciduk tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri. Kelimanya ditangkap di empat lokasi dan waktu yang berbeda. Saat ini kelimanya sudah digelandan­g ke Mako Brimob Polda Jatim untuk menjalani pemeriksaa­n lebih lanjut.

Lima terduga teroris itu adalah AR, warga Kelurahan Bajang, Kecamatan Talun; MSZ, warga Desa Kamulan, Kecamatan Talun; dr NH, warga Desa Jajar, Kecamatan Talun; HW, warga Desa Semen, Kecamatan Gandusari; dan K, warga Lingkungan Bening, Kelurahan Beru, Kecamatan Wlingi. Diduga, lima terduga itu merupakan anggota JAD (Jamaah Ansarut Daulah).

Informasi yang diterima koran ini dari kepolisian kemarin, penggerebe­kan dilakukan langsung tim Densus 88 Antiteriro­r di tiga lokasi terpisah sekitar pukul 20.30, Rabu (13/6). Yakni di Lingkungan/ Kelurahan Bajang, Kecamatan Talun; Lingkungan Bening, Kelurahan Beru, Kecamatan Wlingi; dan Desa Jajar, Kecamatan Talun. ’’Dan Desa Semen, Kecamatan Gandusari,’’ terang Kapolres Blitar AKBP Anisullah M. Ridho kepada koran ini kemarin (14/6).

Dalam penangkapa­n dan penggeleda­han itu, polisi mengamanka­n sejumlah barang bukti. Di antaranya, satu senjata jenis FN, delapan butir peluru call 9 mm, dan beberapa buku tentang jihad. Sejumlah barang bukti diamankan dari AR. ’’Barang bukti tersebut ditanam. Ditemu- kan dalam satu wadah,’’ jelas perwira berpangkat dua melati di pundak itu.

Menurut Anis, ketiganya diamankan di lokasi dan waktu yang berbeda. Barang bukti yang disita didapatkan dari terduga teroris AR di Lingkungan/Kelurahan Bajang, Kecamatan Talun. ’’Selain buku jihad, juga ditemukan sejumlah dokumen penting lainnya. Saat ini terduga dan barang bukti dibawa ke Polda Jatim untuk dilakukan penyelidik­an lebih lanjut,’’ ungkap polisi ramah itu.

Berdasar informasi dari kepolisian, barang bukti berupa dokumen tersebut berisi tentang sasaran penyeranga­n. Pesan dalam dokumen itu menyebutka­n bahwa salah satu sasarannya adalah pos polisi atau polsek setempat. Saat ini polisi tim densus masih mendalami sejumlah barang bukti yang diamankan itu.

Saat disinggung rencana penyeranga­n itu, Anis mengakuiny­a. Dalam dokumen itu, jelas Kapolres, penyeranga­n bakal dilakukan pada tanggal-tanggal tertentu. ’’Ya, ini sudah dalam perencanaa­n,’’ ujar polisi berkumis tipis tersebut.

Saat dilakukan penangkapa­n pada Rabu malam, sempat terjadi perlawanan kepada petugas dari salah satu terduga. Perlawanan itu terjadi saat penangkapa­n di rumahterdu­gaterorisd­iLingkunga­n Bening, Kelurahan Beru, Kecamatan Wlingi. ’’Ya, ada. Ketika mereka ditangkap tidak serta menyerahka­n diri. Itu yang terjadi di Wlingi (Lingkungan Bening),’’ terang mantan Kapolres Bangkalan itu.

Setelah penangkapa­n kemarin, dua rumah terduga teroris dijaga ketat oleh sejumlah personel kepolisian. Yakni di rumah dr H di Lingkungan/Kelurahan Bajang, Kecamatan Talun, dan di kediaman K di Lingkungan Bening, Kelurahan Beru, Kecamatan Wlingi.

Pantauan koran ini di dua lokasi tersebut, sejumlah personel tampak berjaga-jaga. Beberapa personel berseragam lengkap dan senjata laras panjang terlihat mondar-mandir. Misalnya di rumah terduga NH, seorang dokter umum. Selain ada bangunan rumah, di sebelah barat terdapat bangunan mirip musala.

Di rumah itu, NH juga membuka praktik pengobatan Islami. Di antaranya bekam. Di rumah itulah polisi menemukan sejumlah barang bukti berupa senapan dan bukubuku jihad serta dokumen lainnya. Menurut penuturan beberapa tetangga, dokter yang dibawa polisi itu jarang bergaul dengan tetangga.

 ?? MUCHAMMAD SUBCHAN ABDULLAH/RADAR BLITAR ?? JAGA KETAT: Sejumlah polisi berjaga di rumah NH, salah satu terduga teroris di Bajan, Talun, kemarin.
MUCHAMMAD SUBCHAN ABDULLAH/RADAR BLITAR JAGA KETAT: Sejumlah polisi berjaga di rumah NH, salah satu terduga teroris di Bajan, Talun, kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia