Pemudik Tertahan 6 Jam di Purabaya
Krisis Bus Jurusan Madura
SURABAYA – Penumpukan penumpang masih terjadi di Terminal Purabaya pada hari pertama Lebaran. Itu terjadi di gerbang keberangkatan jurusan Madura dan Ponorogo di Terminal Purabaya kemarin sore (15/6). Para penumpang menunggu dengan cemberut karena sejak pukul 10.00 tak ada bus yang muncul.
Bus akhirnya baru datang pada pukul 15.56. Ahmad Basyir, warga Sumenep, mengeluhkan kondisi itu. Dia mengatakan, sejumlah penumpang sudah berusaha beralih ke bus patas. Namun, kondisinya sama. Tak ada armada yang datang. ’’Bagaimana lagi. Sampai malam pun saya tunggu. Cuma ini angkutannya,’’ jelas pria yang mudik sendirian itu.
Basyir menerangkan, kondisi bus ke Madura memang sering bermasalah. Karena sudah sering terjadi, dia mengharapkan pemerintah turun tangan. Menurut dia, pemudik asal Madura sangat banyak. Hampir di seluruh kota ada.
Kepala Subunit Terminal Purabaya Hardjo berusaha mendatangkan bus pariwisata untuk mengangkut para penumpang.
Namun, mereka tidak mau. Mereka sudah sreg dengan salah satu perusahaan otobus (PO). ’’Kami tawarkan bus bantuan, mereka tidak mau. Lha aku kudu piye?’’ ujar pria asli Surabaya itu.
Hardjo menerangkan bahwa para penumpang memiliki bus langganan sendiri. Banyak yang tak mau naik jika bus yang datang bukan bus langganannya. Hal tersebut sering ditemukan pada pemudik asal Madura.
Sejumlah bus patas juga masuk pukul 17.43. Namun, para penumpang teguh pada keputusannya untuk bertahan dan menunggu bus ekonomi.
Ongkos bus patas memang lebih mahal. Terutama saat Lebaran. Untuk jurusan Sumenep yang biasanya Rp 60 ribu, harganya bisa meroket hingga Rp 100 ribu. Hal itu terjadi karena bus tak membawa penumpang saat kembali ke Purabaya. Penumpang hanya banyak yang mengarah ke Madura.
Pukul 18.00 bus-bus dari Madura akhirnya berdatangan. Seluruh penumpang pun dapat diangkut.
Hardjo menambahkan, jumlah armada bus jurusan Madura juga menurun drastis. Sebab, banyak sopir yang ikut melaksanakan tradisi mudik. Setelah berlalu-lalang di jalanan mengantar para penumpang sebelum Lebaran, giliran para sopir yang beristirahat saat Lebaran.
Untungnya, kebiasaan itu tidak terjadi untuk sopir-sopir jurusan lain. ’’Kota lain relatif aman,’’ katanya.
Dia menambahkan, kondisi penumpang berangsur menurun saat Lebaran tiba. Pada H-1 Lebaran, jumlah pemudik yang berangkat dari Purabaya mencapai 62.988 penumpang. Jika dilihat dari data sementara tadi malam, kemungkinannya jumlah pemudik berada di kisaran 60 ribu.
Puncak arus balik bakal terjadi pada 20 Juni nanti. Sebab, banyak warga yang masuk kerja dan sekolah pada Kamis (21/6).
Pantauan di Bandara Juanda Sementara itu, penurunan penumpang cukup drastis terjadi saat malam Lebaran di Bandara Juanda. Pada H-1 Lebaran atau Kamis (14/6), jumlah penumpang pesawat rute domestik di Bandara Juanda turun hingga 6,4 persen jika dibandingkan pada 2017. Tapi, justru penumpang rute internasional yang naik 14,6 persen.
Data yang didapat dari PT Angkasa Pura I menunjukkan, pada H-1 atau malam Lebaran terdapat 62.163 orang. Jumlah tersebut terdiri atas 54.261 penumpang domestik dan 7.902 penumpang internasional. Jumlah itu turun jika dibandingkan pada 2017. Pada malam Lebaran 2017 ada 64.876 penumpang. Perinciannya, 57.979 penumpang domestik dan 6.897 penumpang internasional.
Meskipun rekapitulasi penumpang harian pada malam Lebaran terjadi penurunan daripada tahun sebelumnya, secara keseluruhan jumlah penumpang pada arus mudik 2018 naik jika dibandingkan 2017. Total, selama arus mudik 2018 ini ada 507.405 penumpang. Perinciannya, 452.549 penumpang domestik dan 54.856 penumpang.
Sementara itu, pada 2017 jumlah seluruh penumpang pesawat yang melalui Bandara Juanda 495.089 orang. Perinciannya, 448.694 penumpang domestik dan 46.395 penumpang internasional.
Jumlah penerbangan pesawat selama arus mudik 2018 pun meningkat jika dibandingkan pada 2017. Pada 2018 terdapat 3.780 penerbangan. Perinciannya, 3.440 penerbangan domestik dan 340 penerbangan internasional. Sedangkan pada 2017, total jumlah penerbangan ialah 3.500. Perinciannya, 3.223 penerbangan domestik dan 277 penerbangan internasional.