Cinta Rusia kepada Sepak Bola sepe
RESMI sudah. Untuk kali pertama, saya akhirnya berlebaran di luar Indonesia. Tidak bersama keluarga. Sedih? Iya. Menangis? Yang pasti, saya sangat bersyukur. Sebab, melewati hari istimewa di belahan bumi lain juga sangat spesial rasanya.
Ketika umat muslim di Indonesia mengakhiri Ramadan dan menyambut Idul Fitri dengan gempita, saya dalam perjalanan menuju Stadion Luzhniki. Bersiap menyaksikan
Piala Dunia 2018 antara tuan rumah Rusia versus Arab Saudi.
Ketika berbagai model ucapan selamat Lebaran berseliweran di grup-grup saya menyaksikan antusiasme penggila bola dari berbagai negara menyongsong dimulainya hajatan akbar empat tahunan itu.
Termasuk yang larut dalam euforia itu adalah fans Arab Saudi. Entah saking bersemangatnya karena menyambut tim kesayangannya atau bercampur dengan keceriaan menyongsong 1 Syawal. Mereka ikut berjoget, bersorak, dan minum-minum. Ups!
Meski mengantongi akreditasi FIFA, tidak semua wartawan bisa menyaksikan pertandingan. Terlebih laga pembuka yang disertai Harus mengajukan permohonan. Beruntung, permohonan saya disetujui jauh hari sebelum keberangkatan ke Rusia. Begitu masuk stadion, langkah pertama adalah mendapatkan tiket pertandingan.
Wartawan yang tidak mendapatkan tiket bisa mengadu peruntungan. Menulis nama di menunggu, dan jangan lupa berdoa. Panitia menutup pengambilan tiket 90 menit sebelum kickoff. Yang tidak datang, wasalam. Tiket hangus. Jatahnya diberikan kepada nama-nama di daftar tunggu.
Dan, pun dimulai. Ratusan penampil menyemarakkan acara pembukaan Piala Dunia 2018. Termasuk penyanyi Inggris Robbie Williams, solois sopran Rusia Aida Garifullina, dan legenda timnas Brasil Ronaldo.
Menurut saya, pertunjukannya tidak terlalu wow, tapi elegan. Efisien. Tidak bertele-tele. Sebab, ini adalah Piala Dunia. Bukan konser musik. Acara inti pada hari itu adalah duel antara Rusia