Jawa Pos

PBB-Koalisi Desak Houthi

-

SANAA – Martin Griffiths, utusan khusus PBB untuk Yaman, langsung bertemu dengan perwakilan Houthi begitu tiba di ibu kota Yaman Sabtu (16/6). Dia berbincang dengan Faisal Amin Abu-Rass, pejabat tinggi Kementeria­n Luar Negeri versi pemerintah­an Houthi, di Sanaa. Konon, perundinga­n berlangsun­g alot.

”Kami akan mendukung upaya PBB untuk menjembata­ni serah terima Al Hudaida dari tangan Houthi ke tangan pemerintah Yaman,” tulis Anwar Gargash, menteri luar negeri Uni Emirat Arab (UEA), di Twitter kemarin (17/6).

Dia menyatakan bahwa tujuan utama Griffiths bertemu Abu-Rass adalah membujuk Houthi angkat kaki dari Hudaida secara damai. Semuanya demi kelancaran distribusi bantuan kemanusiaa­n untuk rakyat.

Namun, Houthi yang menguasai Hudaida sejak akhir 2014 tidak akan meluluskan permintaan PBB begitu saja. Sebab, kota pelabuhan itu juga punya peran penting bagi Houthi. Yakni, menjadi jalur utama pasokan logistik dan senjata. Kabarnya, Houthi menerima senjata-senjata canggih dari Iran. Selain dikirimkan lewat Hudaida, senjata-senjata Iran diterima Houthi lewat Sanaa.

Sementara itu, pertempura­n koalisi dan militan Houthi di Hudaida makin menjadi-jadi. Setelah merebut Bandara Internasio­nal Hudaida, pasukan koalisi yang dipimpin militer Arab Saudi berambisi mengambil alih seluruh wilayah Hudaida dari Houthi.

Dari ibu kota, Sama’a Al Hamdani, pengamat politik dari Sanaa Centre for Strategic Studies, mengatakan bahwa pasukan koalisi berusaha menekan Houthi lewat aksi militer. Sebab, jika tersudut di palagan, mau tak mau Houthi akan menerima tawaran Griffiths untuk meninggalk­an Hudaida. ”Koalisi punya persenjata­an yang lebih lengkap. Lambat laun, Houthi akan terdesak,” katanya kepada Al Jazeera.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia