Hadapi World Championship, Berlatih di Thailand
Pemain Profesional AoV Farhan Akbari
Salah seorang atlet e-sport yang mewakili Indonesia di Asian Games 2018 adalah Farhan Akbari Ardiansyah. Dia adalah pemain AoV (Arena of Valor) satu-satunya dari Surabaya dan tergabung dalam tim Evos.
FARHAN senang bermain game online sejak SMP. Dari zaman main Point Blank awalnya. Berbagai macam permainan pernah dia coba. Terutama jenis game shooter dan role-playing game (RPG). Mulanya Farhan sering bermain di warnet. ”Dulu kalau libur bisa seharian di warnet,” ucap alumnus SMK PGRI 4 Surabaya itu
Seiring dengan berjalannya waktu, Farhan yang tinggal di kawasan Surabaya Timur merasa lebih nyaman bermain di rumah. Sendirian. Atau, kalau pas ada saudara yang bertandang ke rumah, dia mengajaknya bermain. Farhan memilih iPhone 8 plus sebagai gear utama.
Awalnya pria 19 tahun itu bermain game online untuk senang-senang saja. Hiburan hati. Dalam sehari minimal enam jam. Saat Garena sebagai perusahaan yang mengembangkan game itu mengadakan tur, Farhan ikut. Ternyata dia menang. ”Itu tur saya pertama dan menang, namanya MO-Cup 1,” katanya mengenang acara pada Juni 2017 itu.
Dari kemenangan tersebut, Farhan serius mengikuti eventevent yang diselenggarakan untuk pemain AoV. Dia mencari informasi mengenai kompetisi yang ada. Farhan memilih mobile game sebagai jalan hidupnya saat ini. Dia memutuskan tidak berkuliah. Dari bermain game saja, dia sudah mendapat penghasilan.
Setelah menang MO-Cup 1, Farhan diajak temannya, Satria Adi ”Wiraww” Wiratama, bergabung dalam tim Evos. Sejumlah pertandingan mereka ikuti hingga memenangkan berbagai penghargaan. ”Saya ngerasa menemukan passion di sini,” tuturnya.
Meski Farhan sudah memenangi tur pertamanya, keluarga tak serta-merta mendukung. Mereka menganggap game tidak menghasilkan sesuatu untuk masa depan. Namun, Farhan tetap berusaha membuktikan diri.
Kepercayaan keluarganya mulai tumbuh saat Farhan memenangi Tournament Battle of Valor 2017. Farhan dan tim Evos dipercaya mewakili Indonesia untuk terjun dalam ajang AoV International Championship: Asia (AIC) 2017 di Seoul, Korsel. ”Mereka mulai support,” ujarnya.
Tim Evos terus melahap battlebattle yang digelar. Di AoV Star League (ASL) 2018 yang diadakan pada Januari–Mei lalu, mereka menyabet juara I. Tim Evos berhak membawa pulang hadiah uang Rp 500 juta plus tiket mengikuti AoV World Championship 2018 di Los Angeles bulan depan.
Dengan prestasi itu, pemerintah memasukkan mereka dalam voting pemain Asian Games. Farhan terpilih. Selain dia ada satu anggota Evos lainnya yang juga terpilih. Yakni Muhammad. Berdua mereka masuk sebagai timnas bersama Glen Richard Pangalila, Hartawan Muliadi, dan Ilham Bahrul.
Farhan senang. Tak hanya mampu membanggakan orang tua, kini dia juga memiliki banyak kesempatan untuk membanggakan Indonesia. Pada 9–25 Juni Farhan bersama tim AoV Evos menjalani pelatihan di Thailand untuk menghadapi AoV World Championship 2018 itu yang akan diikutinya sebelum Asian Games. Mereka semua menjajal kemampuan bersama tim pemenang ASL dari berbagai negara. ”Sekarang latihannya full day dan senangnya nggak terpengaruh koneksi internet yang up down seperti kalau lagi di Indonesia,” jelas Farhan saat dihubungi melalui telepon Jumat lalu (15/6).
Farhan menjelaskan, masih banyak tantangan yang dihadapi. Di antaranya, koneksi internet yang belum stabil dan pengakuan pemerintah terhadap bidang game online. ”Belum diakui, tapi bersyukur sudah mulai ada support,” ungkapnya.