Sebut Pemkot Tidak Punya Prioritas
SEJUMLAH proyek yang tak kunjung tuntas harus segera dievaluasi. DPRD Surabaya menilai bahwa sebenarnya postur APBD Surabaya sangat kuat. Di sisi lain, Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) memastikan bahwa proyek-proyek yang masih terhambat saat ini bisa selesai setidaknya dalam dua tahun ke depan.
Plt Kepala Bappeko Surabaya M. Taswin menuturkan, tahun ini pemkot sudah siap melelang pembangunan Jembatan Wonokromo. Jembatan tersebut akan menjadi titik akhir FR barat yang menghubungkan perbatasan Surabaya Selatan dengan Wonokromo.
Jembatan itu nanti juga menjadi pendukung bagi pengembangan Terminal Joyoboyo sebagai terminal antarmoda. Fasilitas yang disiapkan pemkot untuk trem. Nah, bagaimana kabar proyek trem yang dicanangkan sejak 2014 itu? Hingga kini, memang belum tampak secara fisik perkembangan proyek trem tersebut. Namun, Taswin menjelaskan, proyek-proyek pendukungnya sudah dikerjakan. Misalnya, jalan alternatif di Simpang Dukuh.
Dia juga menegaskan, lelang trem memang tidak dilaksanakan tahun ini. Sebelumnya, pemkot merencanakan lelang trem dilakukan Mei tapi batal. Mereka masih fokus melengkapi proyek lanjutan FR barat hingga Jembatan Wonokromo.
Sementara itu, anggota Komisi C DPRD Surabaya Vinsensius Awey menegaskan, Surabaya punya cukup APBD. Hanya, permasalahannya ada pada prioritas pembangunan. ”Seharusnya pemerintah melihat cara kerja menggunakan skala prioritas,” ungkapnya.
Dia menyoroti proyek mercusuar yang hanya untuk ’’mempercantik’’. ”Misalnya, Jembatan Suroboyo. Tidak ada fungsi urgennya.