Jawa Pos

Antre Panjang gara-gara Mesin Sidik Jari Macet

-

SURABAYA – Antrean panjang pembesuk tahanan di Rutan Medaeng masih menjadi kendala yang tidak bisa dihindari. Maklum, setiap hari rutan menerima 400–1.000 orang. Kemarin (23/6) antrean terjadi lagi karena mesin sidik jari pengunjung macet.

Sebanyak 1.215 pengunjung menjejali rutan. Antrean terlihat sejak pukul 08.00. Pengunjung yang hendak masuk ke rutan berdiri mengular hingga 50 meter. Bukan hanya yang masuk. Tampaknya, mereka yang keluar setelah bertemu sanak saudaranya juga harus mengantre.

Menurut Kasubsi Bantuan Hukum dan Penyuluhan Andri Setyawan, kondisi tersebut disebabkan adanya pengamanan yang ketat dari petugas. Belum lagi alat pendeteksi jari saat keluar dari rutan macet. ’’Biasanya itu mesinnya yang sedikit error. Kadang, para pengunjung tidak bisa dideteksi cap jarinya, makanya numpuk menjadi antrean,’’ tambahnya.

Kondisi semacam itu biasanya kian diperparah dengan pengunjung yang tidak sabar. Padahal, data di dalam mesin tidak mendeteksi sidik jarinya. Mereka pun harus mengantre lagi untuk dimintai surat keterangan telah menjenguk warga binaan di dalam. ’’Semua untuk mengantisi­pasi tahanan yang kabur,’’ ungkapnya.

 ?? ZAIM ARMIES/JAWA POS ?? TERTIB: Para pembesuk mengantre untuk masuk ke Rutan Medaeng kemarin pagi (23/6). Mesin sidik jari tidak berfungsi sehingga terjadi penumpukan pengunjung.
ZAIM ARMIES/JAWA POS TERTIB: Para pembesuk mengantre untuk masuk ke Rutan Medaeng kemarin pagi (23/6). Mesin sidik jari tidak berfungsi sehingga terjadi penumpukan pengunjung.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia