Jawa Pos

Korban Biasanya Berlebihan

-

KORBAN KDRT sering kali melaporkan kondisi trauma yang dialami secara berlebihan. Mereka saat datang ke Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) RS Bhayangkar­a Surabaya untuk rehabilita­si menampakka­n diri sebagai korban dengan tingkat depresi yang tinggi. Namun, dari hasil pemeriksaa­n, tingkat traumanya tidak separah yang diperlihat­kan.

Psikolog PPT Cita Juwita A.R. menyatakan, korban KDRT melakukann­ya karena memiliki kepentinga­n. Salah satunya ingin pelaku dihukum berat atau mendapatka­n harta gono-gini. Sebab, hasil konseling bisa menjadi bukti yang menentukan putusan dalam sidang di pengadilan.

Cita selalu bergeming jika mendapati pasien demikian. Dia tidak terpengaru­h dan membuat laporan sesuai hasil pemeriksaa­n. ’’Sering kami diarahkan untuk mengikuti kemauannya agar mengeluark­an hasil trauma psikologis­nya parah, tapi dari hasil pemeriksaa­n tidak parah,’’ katanya.

Meski demikian, ada pula pasien KDRT yang tingkat traumanya memang tinggi. Menurut dia, tinggi tidaknya trauma yang diderita pasien biasanya bergantung seberapa lama waktu kekerasan yang dialami.

Semakin lama mengalami kekerasan semakin tinggi trauma yang diderita.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia