Fasilitasi Komputer dan Konsultasi Pendaftaran
SMPN 19 Sambut PPDB Jalur Kawasan
SURABAYA – Pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) jalur kawasan dibuka hari ini dan besok. Berbagai persiapan pun telah dilakukan sekolah-sekolah kawasan kemarin (24/6). Salah satunya menyediakan fasilitas komputer untuk warga yang ingin mendaftar di sekolah.
Misalnya di SMPN 19 Surabaya. Sekolah yang berada di Jalan Arief Rachman Hakim itu menyediakan puluhan unit komputer. Wakil Kepala SMPN 19 Surabaya Bidang Kurikulum Endah Retnaningsih menyatakan, persiapan pelayanan PPDB jalur kawasan sudah 100 persen. Termasuk penyediaan tempat pelayanan informasi seputar PPDB. Bahkan, kursi antrean sudah disediakan. ”Pengalaman tahun lalu, pendaftaran PPDB jalur kawasan pasti ramai,” katanya.
Karena itulah, lanjut Endah, pihaknya menyiapkan sistem nomor antrean. Fasilitas komputer dan internet pun tetap disediakan. Sebab, masih banyak orang tua yang lebih nyaman mendaftar ke sekolah terdekat. Tim panitia PPDB pun membantu secara teknis hingga proses cetak bukti pendaftaran. ”Meski menggunakan fasilitas sekolah, orang tua tetap bebas memi- lih sekolah yang dituju,” ujarnya.
Endah menjelaskan, jika memang fasilitas komputer yang disediakan dinilai masih kurang, warga juga bisa menggunakan laboratorium. ”Ada 60 unit yang tersedia di laboratorium komputer,” imbuhnya.
Tahun ini SMPN 19 membuka 12 rombongan belajar (rombel). Setiap rombel berisi 38 siswa. Artinya, ada setidaknya 456 siswa yang akan diterima. Namun, kuota tersebut sudah dikurangi untuk PPDB jalur offline 81 anak. Terdiri atas jalur mitra warga 72 anak dan jalur prestasi 9 anak. ”Sisanya untuk kuota kawasan. Tetapi, total kuota pastinya kami masih menunggu dari dispendik,” ucapnya.
Terkait jalur mitra warga yang melebihi kuota 5 persen, Endah menjelaskan, seluruh hasil PPDB jalur mitra warga dan prestasi langsung berasal dari dispendik. Pihak sekolah hanya menerima hasil proses seleksi. ”Kami hanya menyerahkan data. Pengolahannya tetap dari dispendik,” ujarnya.
SMPN 19 sendiri juga memiliki kelas sekolah terbuka. Itu ditujukan bagi siswa yang kurang mampu atau bekerja. Proses belajar-mengajarnya dilakukan siang. Namun, pengajarnya tetap berasal dari SMPN 19. ”Kebetulan sekolah kami bukan sekolah inklusi. Ada sekolah terbuka,” katanya.
Ketua Panitia PPDB SMPN 19 Istiqomah menambahkan, SMPN 19 juga menjadi tempat pelaksanaan tes potensi akademik (TPA). Sekolah tersebut menyediakan 36 ruang untuk TPA. Setiap ruang diisi 20 peserta.
TPA dilaksanakan pada 28 Juni. Jadwal tersebut diundur dari jadwal yang telah ditentukan pada 27 Juni.