Balita Meninggal, Ayah Tiri Ditangkap
Diduga karena Dianiaya
SURABAYA – Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak sedang melakukan penyidikan atas kematian Muhammad Rikiansyah, warga Jalan Kedung Mangu, Semampir. Bocah berusia 2,5 tahun itu meninggal tak wajar. Diduga, balita yang sedang lucu-lucunya tersebut kehilangan nyawa setelah dianiaya ayah tirinya.
Kesedihan atas meninggalnya Riki, panggilan akrab Rikiansyah, dirasakan Riky Setiawan, sang paman. Lelaki berusia 27 tahun itu mengaku amat kehilangan keponakannya. Senyum korban sulit dilupakan. ”Saya sempat merawatnya sekitar satu tahun. Dia (Riki, Red) lucu sekali,” ungkap Riky saat ditemui di kawasan Wonokusumo kemarin (24/6). Wajahnya terlihat murung.
Dia mengisahkan kronologi meninggalnya Riki dengan mata berkaca-kaca. Berdasar penuturan Riky, korban tinggal di rumah kos Jalan Kedung Mangu selama enam bulan terakhir. Dia diasuh ibu kandungnya bernama Neneng dan ayah tirinya berinisial WS. Riki merupakan putra kedua Neneng dengan mantan suaminya.
Rabu sore (20/6) Riki ditemukan dalam kondisi menggigil oleh ibunya yang baru pulang dari rumah teman. Neneng sempat membawa anaknya ke rumah sakit. Sayang, nyawanya tak tertolong. ”Saya lantas diberi tahu kakak (Neneng, Red) jika Riki meninggal. Kaget sekali,” ungkap Riky yang tinggal sekitar 2 kilometer dari rumah korban.
Lelaki yang masih melajang itu lantas pergi ke rumah saudaranya. Dia ingin melihat dan mencium keponakannya untuk kali terakhir. Namun, saat mengamati jenazah Riki, dia kaget. Perut bocah malang tersebut sedikit menggembung. Ada bekas luka di bagian perut dan kepala. Karena curiga, Riky lantas memotret jenazah keponakan kesayangannya itu.
”Saya langsung marah dan bertanya kepada WS, ayah tirinya. Namun, dia mengaku tak tahu apa-apa soal kejadian yang menimpa Riki,” ungkap Riky. Dia tak terima dengan kondisi keponakannya. Riky berinisiatif melaporkan kematian korban kepada polisi.
Berbekal keterangan Riky, polisi menangkap WS. Lelaki itu lantas diinterogasi. Muncul pengakuan adanya penganiayaan. Pelaku mengaku menyesal. ”Kata kakak ipar saya (WS, Red), Riki sempat dipukul. Kepalanya dimasukkan dalam bak kamar mandi,” tambah Riky. Lelaki itu semakin naik pitam. Ada informasi bahwa korban sempat didorong jatuh dari lantai 2 rumah kosnya. Kepalanya terluka.
Kasatreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Tinton Yudha Priambodo sudah memberikan konfirmasi atas kasus tersebut. Menurut dia, polisi sedang berupaya mencari tambahan barang bukti. WS sudah ditetapkan se- bagai tersangka. Saat ini dia ditahan di polres.
”Kami sudah memeriksa beberapa saksi. Olah TKP sudah juga dilakukan anggota,” papar Tinton. Menurut perwira tersebut, Korps Bhayangkara masih menunggu hasil otopsi. Luka korban secara detailnya belum bisa disampaikan.
Untuk mengembangkan pengusutan kasus itu, petugas memang melakukan pemeriksaan organ dalam korban. Makam Riki dibongkar pada Sabtu (23/6). polisi bakal mencocokkan hasil otopsi dengan keterangan pelaku.