Jawa Pos

Keliling Indonesia Jualan Abon Ikan Tuna

Jatuh Bangun Duo Arek Sidoarjo Mengembang­kan Usaha

-

Berteman sejak kecil dan memiliki mimpi yang sama menggerakk­an Faskha Adi Perdana dan Christiant­o Kurniawan untuk bekerja sama dalam membangun usaha. Mereka telah melahirkan dua produk. Dan, dua produk itu kini merambah pasar di berbagai kota di Indonesia.

MIFTAKHUL F.S.

FASKHA Adi Perdana dan Christiant­o Kurniawan tak pernah bingung dalam mencari pekerjaan setelah lulus kuliah. Keduanya memiliki keinginan yang sama. ’’Sejak awal, saya bermimpi punya usaha sendiri. Ingin kerja di tempat sendiri. Begitu juga Chris,’’ kata Faskha. Chris adalah teman kecil Faskha. Sejak TK hingga SMA, mereka satu sekolah.

Mereka belajar berjualan sejak SMA. Faskha tak sungkan menjadi loper koran dan berjualan pulsa. Sementara itu, Chris menjajakan makanan serta menjalanka­n usaha konfeksi. ’’Setelah lulus, kami kepikiran berjualan abon,’’ kata Chris. Alumnus Universita­s Brawijaya Malang itu beralasan abon merupakan produk yang praktis dan tahan lama. ’’Sudah begitu, dibutuhkan orang,’’ tambah Faskha.

Jadilah mereka melahirkan Rajabon. Itu akronim dari Raja Abon. ’’Kami putuskan membuat abon ikan tuna. Sebab, tuna bisa dipasarkan secara luas,’’ sebut Chris. Usaha mereka mulai digerakkan pada Agustus 2015. Modalnya Rp 500 ribu. Uang tersebut merupakan hasil patungan berdua. Chris menyumbang Rp 250 ribu. Faskha menanamkan modal yang sama.

Perjalanan bisnis dua karib tersebut tak langsung mulus. Berkali-kali abon buatan mereka ditolak pasar. Untung pun tak dapat diraih. Sebaliknya, mereka merugi. Meski begitu, keduanya tak patah arang. Faskha dan Chris berusaha mengintip peluang melalui pameran UKM.

Mereka berusaha membawa Rajabon dalam setiap pameran. Terutama yang stannya gratis. Langkah itu membuat mereka melakoni perjalanan ke banyak kota. Misalnya, Jakarta, Batam, Banjarmasi­n, Balikpapan, dan Semarang. ’’Dari situ, pasar kami terbuka,’’ tutur Chris. Orang-orang tidak hanya mengenal Rajabon, tetapi juga menyukainy­a. Pesanan pun mengalir. Kini, Rajabon tidak hanya dijual di kampung asalnya, Sidoarjo. Rajabon juga telah merambah pasar di berbagai kota di Indonesia.

Ketika Rajabon mendapatka­n pasar serta digemari, Chris dan Faskha mengembang­kan sayap. Mereka melahirkan produk baru. Namanya Pangchipz. Itu merupakan pangsit krispi. Produk tersebut lahir pada pertengaha­n 2017.

Tak disangka, penjualan produk baru itu lebih pesat daripada abon yang merupakan ’’anak’’ pertama dua pemuda Sidoarjo tersebut. Setiap bulan, angka penjualann­ya mencapai tiga kali lipat dari abon tuna mereka. Pangchipz juga berhasil menembus supermarke­t. ’’Meski begitu, kami tidak akan meninggalk­an abon. Ini adalah pembuka jalan kami,’’ tegas Faskha yang diamini Chris.

 ?? MIFTAKHUL FS/JAWA POS ?? KAWAN SEJALAN: Dari kiri, Faskha Adi Perdana dan Christiant­o Kurniawan.
MIFTAKHUL FS/JAWA POS KAWAN SEJALAN: Dari kiri, Faskha Adi Perdana dan Christiant­o Kurniawan.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia