Jamin Logistik Berada di TPS H-1
KPU Jatim mengisi hari tenang dengan sejumlah kegiatan. Selain mencopoti atribut kampanye, KPU memastikan seluruh logistik pilkada sudah berada di setiap kecamatan. Logistik tersebut dikelola panitia pemilihan kecamatan. Selanjutnya, logistik didistribusikan ke panitia pemungutan suara (PPS) dan berlanjut ke tempat pemungutan suara (TPS).
Setelah Idul Fitri, KPU Jatim memiliki satu tanggungan pengiriman logistik ke Kepulauan Masalembu, Sumenep. Sempat terkendala kondisi cuaca, pengiriman logistik tersebut akhirnya bisa terlaksana. Logistik dikirim dari Pelabuhan Tanjung perak, Surabaya, karena di Pelabuhan Kalianget, Sumenep, tidak tersedia kapal untuk mengangkut satu truk logistik.
Di Jawa Timur daratan, pengiriman logistik relatif lancar, termasuk ke kecamatan terjauh. Jadi, tidak perlu pengiriman lebih awal seperti kepulauan. Untuk selanjutnya, logistik tersebut didistribusikan ke setiap desa di bawah pengelolaan PPS sebelum disebar ke setiap TPS. ’’Prinsipnya, H-1 logistik sudah ada di TPS,’’ jelas Ketua KPU Jatim Eko Sasmito.
Jika jalur menuju ke TPS tergolong pendek, umumnya logistik baru dikirim sore atau malam demi keamanan. Misalnya, yang dilakukan di Kota Surabaya, logistik umumnya baru dikirim ke TPS sekitar pukul 21.00. Dengan demikian, waktu untuk menjaga kotak suara tersebut sebelum hari H menjadi lebih pendek. Apalagi, sebagian KPPS menyimpan logistik di rumah ketua KPPS.
Sementara itu, para anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di berbagai lokasi mulai menyiapkan bangunan TPS. Sebagian menyewa tenda dan ditempatkan di lapangan terbuka atau meminjam halaman rumah warga yang cukup luas. Ada pula yang menggunakan balai RW atau RT sebagai lokasi TPS.
Untuk kebutuhan tenda, KPU sudah menyiapkan anggaran guna sewa. Yang jelas, TPS tersebut harus representatif untuk semua jenis pemilih. Termasuk pemilih difabel. Selain itu, bangunan TPS harus didesain agar mampu menjaga kerahasiaan saat pemilih berada di bilik suara.