Khofifah-Gus Ipul Jor-joran Saksi
SETELAH melewati masa kampanye, pasangan calon (paslon) pilkada serentak 2018 kini berfokus menghadapi pencoblosan besok
Termasuk dua pasangan calon pilgub Jatim Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak dan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno.
Salah satu kesibukan yang paling kentara adalah persiapan saksi. Setiap kubu kandidat sudah menyusun strategi. Maklum, sektor itu cukup vital. Terutama untuk pengamanan suara mereka saat fase pemungutan suara.
Pada H-2 kemarin, kubu Khofifah-Emil menuntaskan pembekalan dan penyerahan mandat kepada para saksi. Pasangan nomor urut 1 itu merekrut total 155.086 saksi. Mereka akan bertugas di 67 ribu TPS di 38 kabupaten/kota di Jatim.
Para saksi tersebut berasal dari seluruh perwakilan parpol pengusung, relawan, serta para kader Muslimat. ’’Update terakhir, 100 persen saksi kami sudah memiliki surat mandat yang dibuat oleh tim tingkat provinsi,’’ kata Renville Antonio, sekretaris tim pemenangan Khofifah-Emil.
Dia menjelaskan, persiapan saksi oleh tim pemenangan Khofifah-Emil cukup serius. ’’Sebab, selain satu saksi di dalam TPS, kami juga menempatkan satu saksi di luar TPS. Itu belum termasuk saksi untuk tingkat kecamatan hingga provinsi,’’ katanya.
Bukan hanya itu. Renville menegaskan, pihaknya juga menyiapkan saksi cadangan yang bertugas mengganti saksi luar/ dalam TPS yang berhalangan. Di setiap desa/kelurahan minimal ada lima saksi cadangan.
Kubu Gus Ipul-Puti pun tidak kalah all-out dalam mempersiapkan saksi. Ketua Tim Pemenangan Hikmah Bafaqih menyatakan, timnya kemarin mengecek penguatan tim di lapangan. ’’Dan hal lain yang menyangkut bagaimana mesin politik, mesin relawan, bisa difungsikan dengan sebaik-baiknya.’’
Dia memastikan, saksi akan ditempatkan di seluruh TPS. ’’Semuanya (ada saksi). Termasuk yang di kepulauan juga ada,’’ ujarnya.
Para relawan, tutur Hikmah, juga diperintah memantau potensi kecurangan di luar TPS. Misalnya, money politics. Bahkan, pihaknya mendapat laporan adanya praktik pembelian blangko C6 alias surat pemberitahuan pemilih.
Dia berharap jajaran Bawaslu Jatim lebih serius mengawasi indikasi-indikasi pelanggaran. ’’Kalau tidak, masyarakat bisa tidak percaya lagi pada penyelenggaraan pilkada,’’ tambahnya.