Kedamaian di Kota Kecil yang Terb
SAYA harus ke Nizhny Novgorod untuk meliput langsung dua pertandingan. Yakni, Argentina versus Kroasia (21/6) dan Inggris melawan Panama (24/6). Saya memilih dua laga tersebut sejak sebelum terbang ke Rusia. Karena disetujui FIFA, tidak ada alasan untuk tidak datang.
Kalau tiba-tiba membatalkannya tanpa alasan, bisa-bisa saya tidak mendapatkan kesempatan untuk meliput pertandingan-pertandingan lain. Terus, saya mau nulis apa? Sayang, kan?
Jarak antara Moskow dan Nizhny sekitar 417 km. Awalnya, saya berencana naik pesawat. Tidak lama. Hanya sejam. Namun, saya tidak mendapatkan jadwal penerbangan yang pas. Pilihan berikutnya adalah kereta api. Lebih murah. Tapi, makan waktu lebih lama. Ada yang empat jam. Ada yang lebih. Bergantung jenis kereta yang dipilih.
Sebenarnya ada fasilitas kereta gratis untuk media dan suporter pemilik FAN ID. Namun, kuotanya terbatas. Tidak banyak. Harus booking dulu. Siapa cepat, dia dapat. Untung-untungan.
Benar saja, tingginya animo fans membuat kuota tiket kereta gratis itu langsung ludes. Tak ada pilihan lain, saya harus naik kereta berbayar. Rangkaian kereta sebanyak 20 gerbong. Semuanya penuh! Mayoritas penumpang adalah fans Argentina dan Kroasia.
Setelah menempuh perjalanan selama enam jam, kereta tiba di Stasiun Nizhny pada Kamis dini hari (21/6). Masih gelap. Tidak bisa ke manamana. Baru bisa check-in di apartemen pukul 14.00. Alhasil, istirahat di stasiun menjadi pilihan yang paling realistis. Apalagi, stasiunnya baru. Nyaman. Ada restoran yang buka 24 jam dan wifi gratis. Cocok!
Saat hari beranjak terang, Nizhny mulai bergeliat. Penjaga restoran berganti sif. Satu demi satu pegawai stasiun berdatangan. Penumpang semakin banyak. Kereta datang dan pergi.
Saya merasakan hal-hal yang berbeda jika dibandingkan dengan Moskow. Nizhny lebih tenang. Lebih sepi tepatnya. Penduduknya memang hanya 1,2 juta jiwa. Sepersepuluh dari Moskow. Tapi, Nizhny adalah kota terbesar kelima di Rusia. Denyut kehidupan di Nizhny berjalan pelan. Santai. Teratur. Tidak seperti di Moskow yang semuanya serba tergesa-gesa seperti dikejar deadline.
Layaknya Moskow, Nizhny punya Metro alias kereta api bawah tanah. Tapi, hanya ada dua jalur. Biru dan cokelat. Salah satu stasiunnya dibangun khusus untuk Piala Dunia 2018.