Butuh 60 Petugas PMK, Baru Dapat 12 Orang
SURABAYA – Semangat di wajah mereka masih terpancar. Keringat mengalir di wajah para pria berpotongan cepak itu. Meski siang itu matahari sangat menyengat, senyum masih terpancar di wajah mereka. Mereka adalah para personel pemadam kebakaran (PMK) Kota Surabaya.
Mereka dikumpulkan di Lapangan Thor mulai kemarin. Kegiatan itu merupakan agenda rutin evaluasi tahunan bagi para personel. Sebanyak 184 petugas mengikuti evaluasi tahunan tersebut. Evaluasi diadakan dalam 4 kelompok.
Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya Halim Mushthofa Kamal menjelaskan, evaluasi bertujuan menilai kesehatan anggota. Dengan demikian, petugas PMK Surabaya selalu siap melayani masyarakat. ”Biar tambah semangat. Kalau tidak dicek begini, kan
semangatnya bisa menurun,” ujar Halim.
Kegiatan evaluasi meliputi cek kesehatan dan kebugaran para personel. Mereka harus lari, push-up, dan sit-up.
Sebab, kekuatan fisik diperlukan untuk menjadi anggota PMK. Dinas PMK bekerja sama dengan beberapa instansi dalam pelaksanan agenda itu. Di antaranya, gartap, linmas, dinkes, satpol PP, dan BNN. BNN memastikan bahwa petugas PMK Kota Surabaya terbebas dari narkoba. ”Jika ada kejadian, tidak ada kata tidak bisa.” paparnya.
Evaluasi tersebut diikuti 620 personel PMK Surabaya. Mulai angkatan paling tua sampai personel baru. Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya Irvan Widiyanto mengungkapkan, latihan tersebut penting untuk menilai batas ketahanan fisik para personel.
Selain untuk mengetahui kemampuan fisik petugas PMK, pria yang juga menjabat Kasatpol PP Kota Surabaya itu menegaskan bahwa mereka akan dijadikan bagian dari tim khusus PMK Kota Surabaya. ”Kami mencari orang yang bisa dijadikan anggota special force tim orong-orong.”
Tim orong-orong rencananya beranggota 60 personel. Namun, untuk saat ini, sudah ada 12 personel yang masuk kualifikasi. Tim khusus itu akan difasilitasi mobil ranger
yang dapat memuat 4 orang. Ukuran mobil yang kecil dapat dimanfaatkan untuk masuk ke wilayah-wilayah yang tidak dapat dijangkau truk pemadam kebakaran. Dengan begitu, pelayanan kepada masyarakat menjadi lebih maksimal.