Orang Tua Masih Wait and See
Hari Pertama Pendaftaran PPDB SMA Jalur Reguler
SURABAYA – Penerimaan peserta didik baru (PPDB) jalur reguler SMAN hari pertama masih sepi pendaftar kemarin (25/6). Sebagian besar orang tua murid memilih untuk wait and see. Padahal, waktu pendaftaran menjadi salah satu penentu seleksi PPDB.
Wakil Kepala Humas SMAN 14 Surabaya Wiyono mengatakan, hingga kemarin pukul 18.45, pendaftar yang masuk masih minim. Yakni, 45 anak (pilihan 1) dan 102 anak (pilihan 2). ’’Masih sangat sepi,” katanya.
Nilai ujian nasional (NUN) terendah yang masuk SMAN 14 adalah 160 dan tertinggi 328. Angka tersebut akan terus berubah. Tahun ini total pagu yang dibuka di SMAN 14 sebanyak 324 kuota. Itu sudah termasuk jalur nonreguler. ”Kami menerima jalur prestasi 15 anak dan mitra warga 25 anak,” tutur Wiyono.
Menurut dia, masih banyak wali murid yang memilih wait and see. Biasanya, pemilik NUN yang tanggung masih mencari peluang untuk mendaftar di sekolah yang mana. Meski pendaftar hari pertama belum terpenuhi, sekolah tetap optimistis pendaftar akan membeludak. ”Ini kan masih hari pertama. Masih banyak waktu,” katanya.
Wakil Kepala Humas SMAN 16 Surabaya Abdul Razzaq Thahir mengatakan, berdasar hasil rekapitulasi situs PPDB per pukul 18.45, total pendaftar sementara 109 anak (pilihan 1) dan 71 calon siswa (pilihan 2). ”Jumlah tersebut masih terus bertambah karena pendaftaran online dibuka 24 jam,” katanya.
Pria yang karib disapa Reza itu menyebutkan, jumlah tersebut belum memenuhi kuota jalur reguler. Tahun ini total pagu yang dimiliki SMAN 16 adalah 360 kursi. Pihaknya telah menerima seleksi jalur nonreguler 45 murid. Rinciannya, jalur prestasi 17 anak, jalur bidik misi 7 orang, dan mitra warga 21 siswa. ”Sisanya, ada 315 kursi untuk jalur reguler,” ujarnya.
Menurut Reza, sebagian besar orang tua siswa lebih memilih wait and see. Sebab, pendaftaran jalur reguler dibuka hingga Kamis (28/6). ’’Biasanya, daftarnya di akhir-akhir pendaftaran,” kata dia.
Nilai tertinggi yang masuk di SMAN 16 adalah 364,5 dan terendah 220,5. Kemarin SMAN 16 juga membuka pelayanan langsung pendaftaran online di sekolah. Namun, tidak banyak pendaftar yang datang. Yang datang langsung ke sekolah rata-rata pendaftar dengan KK luar kota.
Nuryanto Hadi, salah seorang wali murid asal Tenggilis Mejoyo, menyatakan belum berani mendaftarkan anaknya di jalur reguler. Sebab, dia masih membaca peluang. ”Kalau buru-buru, nanti nilainya ternyata tergeser malah tidak dapat sekolah,” katanya.