Hajar Balita karena Tidur Terganggu
Riki Tewas di Tangan Bapak Tiri
SURABAYA – Penyidik Polres Pelabuhan Tanjung Perak akhirnya membeberkan kronologi kematian Muhammad Rikiansyah, warga Jalan Kedung Mangu, Semampir. Bayi berusia 2,5 tahun itu dipastikan jadi korban penganiayaan. Riki, panggilan akrab Rikiansyah, dipukuli ayah tirinya, WS.
WS mengakui bahwa ada aksi kekerasan. Lelaki 35 tahun itu tampak tertunduk saat digelandang di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak kemarin (25/6). ’’Saya khilaf, Pak. Spontan saja,’’ kata WS lirih. Pria yang punya dua anak dari pernikahan pertama itu mengakui, aksi kejamnya terjadi pada Rabu (20/6) sekitar pukul 16.30.
Saat itu, ibunda Riki, Neneng, pergi ke rumah temannya. WS yang sedang tidur merasa terganggu oleh tangisan anak tirinya. Riki rewel. Mendengar suara korban, WS bangun dari tempat tidurnya. Pengusaha bengkel tersebut menghampiri dan membawa anaknya itu ke kamar mandi. Di sana, Riki dimandikan. Namun, tangisannya tak juga berhenti.
Pelaku lantas merasa jengkel. WS menghantam wajah korban dengan kepalan tangan sebanyak dua kali. Masih dalam kondisi menangis, kepala korban dimasukkan ke bak air selama 10 detik. Pelaku lalu memukul korban lagi sebanyak tiga kali di bagian perut.
’’Saat itu korban masih hidup. Dia sesak napas dan muntahmuntah,’’ ungkap Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Antonius Agus Rahmanto yang ikut menginterogasi pelaku.
Agus menuturkan, kebenaran kronologi yang dipaparkan tersangka sudah diuji. Pengakuan WS dicocokkan dengan hasil otopsi. Luka di tubuh Riki sesuai dengan keterangan tersangka.
’’Kata dokter, korban meninggal karena limpanya pecah. Itu dari hasil otopsi,’’ kata Agus. Dia menambahkan, tersangka dikenai pasal 80 ayat 3 Undang-Undang No 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Ancaman hukumannya 15 tahun.
WS merupakan suami keempat Neneng. Dari pernikahan pertama, dia tak punya anak. Suami pertamanya meninggal. Dari pernikahan kedua, Neneng memiliki satu putri. Namun, rumah tangganya tak bertahan lama. Dia lantas menikah lagi dengan pria asal Lamongan. Neneng dikaruniai anak, Riki. Lagi-lagi, perceraian terjadi. Terakhir, Neneng menikah dengan WS, laki-laki yang tega menghilangkan nyawa putranya.