Bawa Hutan ke Dalam Resepsi
Wedding Impian Edwin dan Yomedika
SURABAYA – Ruang depan The Consulate disulap jadi jalan setapak penuh pepohonan. Rimbun dedaunan bergerak seakan tertiup angin ditemani temaram lampu kekuningan. Sebuah LED memenuhi salah satu sisi dindingnya. Jalan setapak penuh daun kering dengan pepohonan di sisi kanan dan kirinya ditampilkan dalam LED tersebut.
Suasana itu sudah diidam-idamkan Edwin Prayogo untuk resepsi pernikahannya bersama Yomedika Sari pada Sabtu (23/6). ”Untuk menciptakan kesan indoor forest (hutan dalam ruangan, Red) dan kelihatan luas,” ungkap Edwin.
Hutan mini itu seakan didesain sebagai jalan masuk menuju sebuah cabin house. ”Sejak awal ingin bagian indoor-nya terasa seperti cabin house,” ujar pria yang bekerja di bidang penambangan pasir tersebut.
Suasana berbeda ditawarkan di taman belakang The Consulate. Lampu pijar bergantungan saling silang menerangi taman belakang. Edwin dan Yome berdiri di panggung menyapa para undangan dan menyambut mereka untuk berfoto bersama.
Sebuah LED bergambar lampu pijar kekuningan menjadi latar belakang panggung. ”Menambah penerangan dan juga agar sepadan dengan bulb yang digantung,” imbuh pria berusia 26 tahun itu.
Sejak awal, Edwin mewajibkan penggunaan lampu pijar. ”Harus ada banget lampu gantung di outdoor-nya,” tambahnya. Sepanjang pembuatan desain dan penataan dekorasi, Edwin merasa mantap dengan pilihannya. ”Impian dari dulu. Nggak ada tuh namanya ganti ide,” ucapnya.
Edwin juga merasa sangat penting untuk menciptakan suasana homey dalam dekorasi resepsinya itu. Miky Setiawan, dekorator Raindropsdeco, turut mengamini pernyataan tersebut. ”Idenya wedding yang intim itu juga bisa dilakukan di rumah. Tidak harus di gedung,” tutur Miky.
Edwin mengaku memang banyak mengambil inspirasi dari rumahnya sendiri. ”Dari rumahku di Kalimantan dan Pinterest,” ucapnya, kemudian terkekeh.
Tak selalu mudah, dekorasi semacam itu pun punya tantangannya sendiri. Keterbatasan ruang yang ada membuat Miky harus putar otak. Sejak awal, tanaman dan benda yang tak memakan tempat harus segera dipilih agar tetap berhasil membangun kesan yang diinginkan. ”Belum lagi harus diperkirakan ruang untuk makanan dan jumlah tamu yang datang,” ucap pria yang berdomisili di Surabaya tersebut.