Felli Sudah Terbiasa
NACER Chadli dan Marouane Fellaini tak sering kelihatan sebelum drama di Rostov Arena kemarin dini hari (3/7). Chadli dan Fellaini pada Piala Dunia 2018 lebih sering menjadi pengganti. Dua pemain itu baru bermain sebagai starter saat Belgia tinggal berebut posisi juara grup G melawan Inggris (28/6).
Namun, gol-gol mereka menjadi penyelamat sekaligus penentu langkah De Rode Duivels lolos ke perempat final Piala Dunia. ”Saya merasa seperti telah ditugaskan untuk melakukannya (menjadi supersub),” ucap Fellaini seperti dikutip RTBF.
Tercatat, sudah kali kedua pemain berambut kribo itu menjadi supersub di Piala Dunia. Gelandang 30 tahun tersebut pernah melakukannya dalam matchday pertama fase grup Piala Dunia 2014 versus Aljazair. Ceritanya pun sama. Gol pemain yangakrabdisapaFelliitumenyeimbangkan kedudukan dan tercipta melalui kelebihannya, yakni sundulan. ”Marouane (Fellaini) cerdas dalam mencari celah saat lawan sedang lengah dengan kelebihannya,” puji bek tengah Belgia Vincent Kompany.
Bukan hanya di Belgia, di klubnya, Manchester United, Fellaini kerap menjadi supersub. Di Premier League musim lalu, misalnya, dua kali dia mencetak gol krusial saat melawan Leicester City (26/8) dan Arsenal (29/4). Skill yang dipunyai Fellaini itu berbeda dengan Chadli. Winger West Brom itu baru kali pertama menjadi supersub untuk timnas.
Di klub, Chadli kali terakhir tampil sebagai supersub tiga musim lalu. Saat itu, dalam laga melawan Crystal Palace di Selhurst Park, dia mencetak assist dan gol sekaligus. ”Sebab, duduk di bench itu menyakitkan,” katanya dikutip Eurosport.
Fellaini dan Chadli sekaligus tercatat sebagai supersub ke-12 dan ke-13 di Piala Dunia 2018. Belgia sebelumnya juga punya Michy Batshuayi yang menjadi supersub saat melawan Tunisia di fase grup (23/6).
ROBERTO MARTINEZ