Tangkarkan Kunang-Kunang
Pemkot Gandeng Kitakyushu sebagai Indikator Kualitas Lingkungan
SURABAYA – Pengembangan kawasan mangrove di pantai timur Surabaya (Pamurbaya) tidak sebatas pada penyediaan habitat bakau saja. Kerja sama sister city dengan Kitakyushu, Jepang, menjajaki rencana baru. Penangkaran kunang-kunang akan didirikan untuk menambah edukasi dan wisata kebun raya mangrove pertama di dunia tersebut.
Kitakyushu, salah satu kota di Prefektur Fukuoka, Jepang, merupakan green sister city Surabaya sejak 2012. Berbagai kerja sama di bidang lingkungan telah terjalin. Di antaranya, penanganan limbah dan sampah. Selain itu, mereka membantu pengembangan kawasan bakau.
Tahun lalu perwakilan Kitakyushu pernah berkunjung ke Ekowisata Mangrove Wonorejo. Mereka tertarik untuk membantu memperbaiki ekosistem kawasan itu. Sampah yang menjadi musuh utama tanaman bakau belum bisa teratasi hingga sekarang.
Kemarin (3/7) dua orang staf kota bidang lingkungan hidup dan dua orang dari LSM di Kitakyushu meninjau lokasi kawasan hutan bakau. Mereka berencana mencari kunangkunang untuk dikembangbiakkan. ’’Mangrove di sini sangat luar biasa. Di Kitakyushu tidak ada yang seperti ini,” ujar salah seorang anggota LSM Oogata.
Lima tahun terakhir ini, Kitakyushu berhasil menangkarkan serangga dari kelompok Photuris itu. Bahkan, Mei lalu mereka membuat festival pelepasliaran kunang-kunang. Selain perbaikan ekosistem, acara tersebut masuk sebagai agenda wisata internasional.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya dan Komunitas Nol Sampah membantu mencari sampel kunangkunang di kawasan mangrove.
Kepala DKPP Joestamadji menyatakan, salah satu hasil akhir pengembangan bakau adalah terbentuknya kebun raya mangrove. Selain itu, tambah dia, Wali Kota Surabaya Tri Rismahari memiliki target ke serangga bercahaya itu. ’’Kunang-kunang sebagai indikator bahwa kualitas lingkungan di sini sangat bagus. Wali kota ingin warga Surabaya bisa melihat kunang-kunang berpendar lagi,” katanya.
Sementara itu, kemarin Komunitas Nol Sampah menggelar aksi pungut sampah plastik di Ekowisata Mangrove Wonorejo. Acara tersebut juga diikuti tim dari Kitakyushu. Kegiatan yang berlangsung selama dua jam itu berhasil mengumpulkan 5 glangsing.