Sehari Angkut 20 Rit Enceng Gondok dan Sampah
SURABAYA – Petugas Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya gotong royong membersihkan hamparan enceng gondok di Kali Tambak Lumpang kemarin (3/7). Hamparan enceng gondok itu mengakibatkan saluran tersumbat.
Kepala UPTD Kebersihan Saluran Pematusan DKRTH Surabaya Yuri Widarko mengatakan, pembersihan enceng gondok dimulai dari hulu. Aktivitas yang dilakukan sejak Sabtu (30/6) itu ditargetkan tuntas secepatnya. ”Target kita seminggu. Makin cepat makin baik,” ujarnya.
Ribuan enceng gondok yang menutupi kali selebar 24 meter dan sepanjang 600 meter itu memang cukup meresahkan. Sebab, warga yang tinggal di wilayah Tambak Pring dan Tambak Lumpang, Asemrowo, merasakan dampaknya. Yakni, aliran air dari saluran warga di hulu Kali Tambak Lumpang tidak bisa mengalir ke muara.
Kali Tambak Lumpang tersebut memang berada di kompleks pergudangan dan berdekatan dengan jalan tol. Karena itu, kebersihan kali tersebut hampir lolos dari pantauan. Beruntung, warga proaktif melaporkan kondisi wilayahnya. Dengan demikian, tindakan pembersihan pun bisa segera dilakukan.
Sebanyak 30 petugas DKRTH dikerahkan untuk melakukan normalisasi kali tersebut. Demikian juga petugas dari dinas PU bina marga dan pematusan. Jumlah petugas yang dikerahkan hampir sama. Menurut Yuri, sinergi dengan dinas PU bina marga dan pematusan memang harus dilakukan. Terutama untuk mengeruk sedimen lumpur.
Dalam sehari, kata Yuri, ada 19–20 rit (dump truck) enceng gondok dan sampah yang diangkut. Enceng gondok tersebut dibuang ke TPA Benowo. Saat ini tersisa 100 meter kali yang masih dipenuhi enceng gondok. Dalam dua atau tiga hari ke depan, enceng gondok ditargetkan sudah bersih. Yuri menyebutkan, normalisasi kali itu juga dilakukan sebagai antisipasi sebelum musim hujan tiba. ”Saat kemarau, kita antisipasi dengan pemeliharaan saluran,” katanya.