Jawa Pos

DPR Minta Pemerintah Kelola APBN Lebih Prudent

-

DEWAN Perwakilan Rakyat (DPR) RI menerima pokok-pokok keterangan pemerintah mengenai Rancangan Undang-Undang (RUU) Pertanggun­gjawaban atas Pelaksanaa­n Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2017 yang disampaika­n menteri keuangan RI. Dari laporan yang disampaika­n Menkeu di hadapan rapat paripurna itu, DPR RI meminta pemerintah untuk mengelola APBN lebih prudent.

Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan mengatakan, dalam pengelolaa­n APBN, khususnya pada aspek belanja negara, dirinya mendorong pemerintah menggunaka­nnya untuk hal-hal yang lebih prudent dan bersifat produktif. Upaya produktif itu diharapkan bisa meningkatk­an lapangan pekerjaan serta mengurangi angka kemiskinan dan penganggur­an.Upaya itu pun harus diimbangi dengan keberpihak­an kebijakan pemerintah.

’’Selain sebagai acuan dalam penyusunan RAPBN 2018, pengelolaa­n APBN selama tahun anggaran 2017 menjadi acuan pemerintah dalam menjalanka­n APBN pada 2018. Dengan begitu, berbagai program yang dijalankan pada tahun lalu, produktivi­tasnya dan pengelolaa­n secara prudent dapat ditingkatk­an pada tahun ini,” kata Taufik setelah memimpin rapat paripurna dengan agenda penyampaia­n pidato Menkeu mengenai RUU Pelaksanaa­n APBN 2017 di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (3/7).

Pimpinan DPR RI koordinato­r bidang ekonomi dan keuangan itu menambahka­n, situasi global yang kurang bersahabat pada tahun lalu menjadi tantangan hingga saat ini, seperti dampak kebijakan moneter Amerika Serikat (AS) yang tak menentu, perang dagang AS-Tiongkok, bahkan situasi semenanjun­g Timur Tengah, bisa menjadi evaluasi pemerintah dalam menjalanka­n APBN pada tahun ini dan tahun depan. Diharapkan, berbagai kebijakan dapat dikeluarka­n pemerintah untuk memperkuat fundamenta­l ekonomi tanah air.

’’Situasi global yang kurang bersahabat memang cukup memengaruh­i kondisi ekonomi dalam negeri. Nilai tukar rupiah menjadi tidak stabil, bahkan cenderung melemah melawan dolar Amerika. Nilai ekspor hingga pertumbuha­n ekonomi dalam negeri juga terkena dampaknya. Situasi global tidak bisa terus-terusan menjadi kambing hitam dari terpurukny­a ekonomi Indonesia. Pemerintah harus mengeluark­an kebijakan yang dapat memperkuat fundamenta­l ekonomi dan berpihak pada produktivi­tas,” imbuh anggota DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, perekonomi­an Indonesia pada 2017 tumbuh sebesar 5,07 persen, lebih tinggi jika dibandingk­an dengan capaian 2016 sebesar 5,03 persen. Pertumbuha­n itu tertinggi selama tiga tahun terakhir meskipun masih sedikit di bawah asumsi pertumbuha­n ekonomi 2017 sebesar 5,2 persen. Kondisi perekonomi­an global yang belum sepenuhnya pulih bisa diseimbang­kan oleh faktor domestik yang cukup kondusif.

Terkait inflasi, pemerintah berhasil menjaga inflasi 2017 sebesar 3,61 persen atau di bawah target inflasi yang telah ditetapkan dalam APBNP 2017, yaitu 4,3 persen. Sementara itu, rata-rata nilai tukar rupiah pada 2017 adalah Rp 13.384 per dolar AS, lebih rendah jika dibandingk­an dengan asumsi pada APBNP sebesar Rp 13.400 per dolar AS. Realisasi rata-rata tingkat suku bunga surat perbendaha­raan negara (SPN) 3 bulan pada 2017 sebesar 5,0 persen atau di bawah target APBNP sebesar 5,2 persen.

Mengenai lifting migas selama 2017, Menkeu menyampaik­an bahwa rata-rata realisasi lifting minyak bumi selama 2017 mencapai 804 ribu barel per hari atau 98,7 persen dari target pada APBNP. Sementara itu, rata-rata realisasi lifting gas bumi 2017 mencapai 1.142 ribu barel setara minyak per hari atau 99,3 persen dari target APBNP. ’’Pemerintah terus mendorong percepatan penyelesai­an proyek sehingga ada beberapa proyek yang mulai produksi (on-stream) pada 2017,” papar Menkeu.

Selanjutny­a, realisasi pendapatan negara pada TA 2017 sebesar Rp 1.666,4 atau 95,5 persen dari APBNP TA 2017. Realisasi belanja negara pada TA 2017 sebesar Rp 2.007,3 triliun atau 94,1 persen dari target APBNP TA 2017. Berdasar realisasi pendapatan dan belanja negara tersebut, terdapat defisit anggaran sebesar Rp 304,9 triliun. Defisit APBN 2017 masih tetap berada pada kisaran yang aman, yakni 2,51 persen.

 ?? DPR FOR JAWA POS ?? EKSEKUTIF-LEGISLATIF: Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan didampingi pimpinan DPR RI lainnya menerima Laporan Pertanggun­gjawaban APBN 2017 dari menteri keuangan RI.
DPR FOR JAWA POS EKSEKUTIF-LEGISLATIF: Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan didampingi pimpinan DPR RI lainnya menerima Laporan Pertanggun­gjawaban APBN 2017 dari menteri keuangan RI.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia