Sinergi Riset Mobil Listrik
JAKARTA – Langkah baru dalam pengembangan mobil listrik di Indonensia diambil pelaku industri otomotif dan pemerintah. Kemarin (4/7) Kementerian Perindustrian meresmikan kerja sama dengan Toyota dan enam universitas untuk meriset secara komprehensif tentang penahapan teknologi electrifed vehicle.
Riset bersama itu dijadwalkan berangsung selama dua tahun (2018–2019).
Universitas yang digandeng, antara lain, Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Indonesia (UI). Selanjutnya, tahap ke-2 dengan Universitas Sebelas Maret (UNS), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Universitas Udayana.
Sebagai tahap awal, Toyota Indonesia menyediakan 12 kendaraan listrik dan enam kendaraan konvensional. Kendaraan itu dipelajari mengenai aspek teknikal seperti jarak tempuh, emisi, dan infrastruktur.
Menperin Airlangga Hartarto menyatakan, keterlibatan perguruan tinggi pada riset tidak terlepas dari peran aktif dalam pengembangan kendaraan bermotor listrik beserta komponennya. ”Melalui riset dan studi bersama, kami juga cari solusi yang meliputi kenyamanan berkendara, infrastruktur pengisian energi listrik, rantai pasok dalam negeri, serta adopsi teknologi dan regulasi,” jelasnya.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono menyatakan, pihaknya mendukung kegiatan riset dan studi bersama untuk memahami secara lebih menyeluruh aspek-aspek dalam pengembangan kendaraan elektrifikasi di Indonesia.