Ti Piala Dunia lik Lensa
HANYA dua fotografer Indonesia yang mendapatkan akreditasi FIFA untuk meliput Piala Dunia 2018. Salah satunya adalah Angger Bondan dari Jawa Pos. Banyak pengalaman seru selama memotret perhelatan akbar sekaliber Piala Dunia. Ada ekspresi kemenangan dan drama kesedihan. Campur aduk.
Melihat langsung pertandingan dari sisi lapangan adalah berkah tersendiri bagi fotografer. Mereka lebih dekat dengan pemain daripada penonton yang membayar mahal untuk duduk di tribun VIP. Bisa merasakan hebohnya opening ceremony di Stadion Luzhniki, Moskow. Juga merasakan teriakan pemain dengan berbagai macam bahasa tubuh mereka.
Melihat bagaimana Lionel Messi lebih banyak ”berjalan” daripada mengejar bola. Menjadi saksi permainan Cristiano Ronaldo yang penuh semangat dan demen pamer otot. Di pertandingan yang lain, menyaksikan kelihaian Neymar memperdayai pemain lawan. Atau merekam kecepatan Kylian Mbappe (yang mungkin cuma kalah sedikit dari Usain Bolt) yang membawa Prancis mengandaskan perlawanan Argentina.
Menjadi fotografer dari negeri ”antah-berantah” sepak bola harus siap dinomorduakan. Bahkan dinomortigakan. Jawa Pos selalu mendapatkan tiket kategori ketiga. Artinya, mendapatkan posisi memotret yang tidak strategis. Posisi idaman seperti di sisi kanan dan kiri gawang sudah menjadi jatah fotografer dari negara peserta Piala Dunia dan kantor-kantor berita.
Tapi, itu tetap harus disyukuri. Angle menarik tidak hanya ada di lapangan. Keseruan dan drama juga hadir di tribun. Bagaimana ekspresi duka suporter ketika tim kesayangannya kalah. Atau, sebaliknya, melihat sorak-sorai fans merayakan kemenangan tim pujaannya. Inilah panggung Piala Dunia. 5 JULI