Temukan Arapaima Gigas Ke-18 di Rolag Gunungsari
SURABAYA – Sebanyak 18 ekor Arapaima gigas yang diakui dilepas pemiliknya sudah ditemukan. Meski begitu, upaya pencarian terus dilakukan. Langkah tersebut mengantisipasi adanya ikan-ikan predator lagi yang berkeliaran di perairan bebas.
Ikan terakhir ditemukan nelayan di tepi sungai Rolag Gunungsari pada Selasa malam (3/7). Paginya warga menangkap ikan ke-17 di kawasan yang sama. Sejumlah saksi mengatakan, mereka melihat ada dua ekor
Penasaran, para nelayan sengaja mengincar ikan asal perairan Amerika Selatan itu. Mereka mengamati sungai sejak sore.
Selesai magrib, ikan tersebut terlihat. Direktur LSM Lingkungan Hidup Imam Rohani yang juga pengelola Kuliner Pinggir Kali (KPK) mengajak lima nelayan mendekat. Mereka menggunakan tiga perahu beserta jaring. Sesampainya di lokasi, mereka menyebar jaring. Tidak mudah menangkap ikan sepanjang 2 meter itu. Ikan tersebut lalu dibawa ke darat. ”Tidak lama setelah mendarat, ikan itu mati,” ucapnya.
Imam melapor ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu (BKIPM) I Surabaya. Sambil menunggu BKIPM, ikan tersebut menjadi tontonan warga. Mereka penasaran ingin melihat dari dekat. Tak sedikit yang mengambil foto bersama ikan itu.
Sekitar pukul 23.00 tim dari BKIPM tiba. Mereka mengangkut ikan tersebut. Kasi Pengawasan, Pengendalian, dan Informasi (PPI) BKIPM I Surabaya Wiwit Supriyono mengatakan, semua ikan yang tertangkap dibawa ke pusat penelitian BKIPM di Puspa Agro. ”Langkah terakhir, ikan akan dimusnahkan,” jelasnya.
Di sisi lain, satpol PP tidak mau lengah. Sebagai antisipasi, mereka akan tetap mengawasi perairan Sungai Brantas. Barangkali ditemukan ikan predator lagi. Empat perahu karet dikerahkan. Masing-masing berisi lima hingga enam anggota. Mereka menyisir di sekitar Sungai Kalimas. Irvan menambahkan, penyisiran dilaksanakan secara berkala. Tidak hanya mencari Arapaima, tapi juga menjaga habitat dan ekosistem sungai di Surabaya.