Sumarto Jawab ’’Tidak’’
Guru yang Diduga Bocorkan Kunci Jawaban TPA SMP
GRESIK – Kepala SMPN 1 Cerme M. Maftuh benar-benar menunaikan tugasnya mengusut dugaan penyebaran kunci jawaban tes potensi akademik (TPA) dalam PPBB di sekolahnya. Namun, Sumarto, guru yang disebut sebagai pelaku, membantah tuduhan tersebut. Dia selalu menjawab, ’’Tidak.’’
Kemarin (4/6) Maftuh menginterogasi Sumarto. Berbagai pertanyaan diajukan. Tapi, guru matematika itu bergeming. Dia menyangkal semua tuduhan. Di antaranya, tudingan bahwa dia menyebarkan kunci jawaban TPA kepada sejumlah calon siswa pada Senin (2/7). Dia juga berkelit dari tuduhan menarik sejumlah uang dengan janji meloloskan siswa ke SMPN 1 Cerme.
Pertanyaan dan jawaban tersebut telah dituangkan dalam berita acara pemeriksaan. Ada dua lembar. Sore kemarin dokumen pemeriksaan sampai kepada Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Mahin.
Maftuh datang dengan didampingi sejumlah anggota komite sekolah. Sumarto juga ikut hadir. Namun, dalam pertemuan ter- Kadispendik Gresik
tutup itu, dia lebih banyak diam. ’’Benar. Sudah dilakukan pemeriksan oleh kepala sekolah kepada yang bersangkutan (Sumarto, Red),’’ kata Mahin.
Apa saja pertanyaan terhadap Sumarto? Total, ada sembilan pertanyaan. Yang langsung mengarah ke persoalan tercatat dua pertanyaan. Misalnya, apakah benar memberikan kunci jawaban kepada calon siswa? Sumarto menjawab, ’’Tidak’’. Apakah pernah menawari orang tua calon siswa untuk diterima SMPN 1 Cerme dengan imbalan sejumlah uang? Dia juga menyatakan tidak.
Namun, lazimnya sebuah berita acara atau dokumen sangat penting, pertanyaan dan jawaban tertulis terhadap Sumarto tersebut tidak disertai meterai. Hanya ada tanda tangan Sumarto sebagai terperiksa dan Maftuh sebagai kepala sekolah.
Di lembar kedua berita acara, pihak sekolah menyertakan kesimpulan berita acara pemeriksaan. Kesimpulannya, tidak pernah ada transaksi pungutan jual beli kursi PPDB di SMPN 1 Cerme. Kesimpulan lainnya, tidak ada pemberian kunci jawaban kepada peserta tes TPA.
Meski demikian, Mahin memastikan bukti dokumen berita acara itu bukan akhir pemeriksaan. Sumarto segera dipanggil langsung oleh Bupati Sambari Halim Radianto. ’’Saya sudah bilang kepada dia (Sumarto, Red) untuk siap-siap dipanggil bupati,’’ imbuhnya.
Dimintai konfirmasi mengenai hal tersebut, Maftuh tidak mau menjawab. Dihubungi melalui ponselnya, mantan kepala SMPN 1 Dukun itu juga tidak merespons.
Saya sudah bilang kepada dia (Sumarto, Red) untuk siap-siap dipanggil bupati.”
MAHIN