Jawa Pos

Bisa Terima Lebih dari 28 Siswa Per Rombel

Asal Lapor Dikbud dan Masuk Usia Sekolah

-

SIDOARJO – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sidoarjo melonggark­an aturan terkait jumlah siswa dalam satu rombongan belajar (rombel). Sesuai petunjuk teknis (juknis) PPDB Sidoarjo, satu rombel diisi 28 murid. Ketentuan yang baru, SDN bisa menerima lebih dari 28 siswa dalam satu rombel.

”Ini untuk mengakomod­asi siswa yang usianya sudah 7 tahun agar bisa sekolah,” terang Sekretaris Dikbud Sidoarjo Tirto Adi kemarin (4/7). Namun, SDN tak boleh sertamerta­menerimaca­lonsiswa.”Laporkedin­as dulu. Dan sifatnya urgen. Hanya yang masuk usia sekolah yang boleh diterima,” lanjutnya.

Tirto mengakui, juknis menerima 28 siswa dalam satu rombel memang membuat sekolah kewalahan. Banyak calon wali murid yang meminta anaknya diterima di SDN pilihan. Tahun lalu terdapat 40 siswa dalam satu rombel yang diterima di SDN jalur offline. Sementara itu, SDN jalur online menerima maksimal 36 siswa dalam satu rombel.

”Pada sejumlah SDN, ada yang belum siap. Masih banyak anak desa setempat yang mendaftar dan sudah masuk usia sekolah,” terangnya.

Contohnya SDN Ketajen 2, Gedangan. Dua rombel sudah terpenuhi. Namun, yang mendaftar berjumlah 58 siswa. Artinya, ada dua siswa yang seharusnya tak bisa diterima bila diterapkan ketentuan kuota satu rombel 28 siswa.

Karena itu, Aryani, guru SDN Ketajen 2, mengajukan tambahan kuota ke dikbud. ”Jumlah rombelnya tetap, menyesuaik­an jumlah ruang dan tenaga pengajar,” ujarnya.

Begitu pula di SDN Balongbend­o. Total ada 30 siswa yang mendaftar. Sementara itu, sesuai juknis, satu rombel hanya 28 siswa. Berarti ada kelebihan dua siswa. ”Semoga bisa terpenuhi. Kasihan kalau dua anak ini tak sekolah,” ujar Evi Nuvianti, operator PPDB SDN Balongbend­o.

Sementara itu, SDN lainnya malah kekurangan siswa. SDN Wonocolo 2 dan SDN Mindi 1 Porong misalnya. Murid mereka masih sedikit. ”Kalau menurut kuota, kami kurang 26 siswa lagi,” ujar Halimah, guru SDN Kebonagung 1, Porong. Hingga kemarin yang mendaftar masih 30 siswa. Padahal, di sana dibuka dua rombel.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia