BERSIAP HADAPI ADU PENALTI DI 8 BESAR
DI antara kiper perempat finalis Piala Dunia 2018, Danijel Subasic menorehkan rekor istimewa. Kiper Kroasia yang akrab disapa Suba itu melakukan tiga penyelamatan dalam adu penalti di fase knockout Piala Dunia.
Duel Rusia versus Kroasia di Fisht Olympic Stadium (8/7) pun sama-sama memunculkan hipotesis sebagai adu tangguh antara Subasic dengan kiper Rusia Igor Akinfeev. Selengkapnya baca
MOSKOW – Jordan Pickford menambah deretan kiper yang menjadi pahlawan adu penalti di babak 16 besar Piala Dunia 2018. Setelah Igor Akinfeev (Rusia) dan Danijel Subasic (Kroasia), Pickford melakukan penyelamatan gemilang di babak tos-tosan saat Inggris menyingkirkan Kolombia 4-3 kemarin dini hari (4/7).
Tepisan Pickford terhadap tembakan eksekutor kelima Kolombia Carlos Bacca sekaligus mengakhiri kutukan 22 tahun Inggris dalam adu penalti di turnamen mayor. Dari delapan kali mengadu nasib via babak tos-tosan, kemenangan kemarin adalah kali kedua bagi The Three Lions. ’’Saya melakukan riset (tendangan penalti pemain-pemain Kolombia) sebelumnya,’’ kata Pickford yang baru mengoleksi 7 caps itu sebagaimana dikutip ESPN.
Gerakan Pickford memang sesuai dengan arah tendangan algojo Kolombia kecuali Radamel Falcao. ’’Dia melakukan (penalti) tak seperti biasanya,’’ ujar Pickford tentang eksekutor pertama Los Cafeteros tersebut.
Adu penalti antara Kolombia versus Inggris menjadi yang ketiga selama babak 16 besar. Dua lainnya adalah saat Rusia menang 4-3 atas Spanyol di Luzhniki Stadium (1/7) dan Kroasia yang mengungguli Denmark 3-2 di Nizhny Novgorod Stadium (2/7).
Bukan tidak mungkin, perempat final kembali diwarnai dengan adu penalti. Itu mengingat hampir semua laga pada 16 besar menghasilkan skor akhir ketat. Hanya kemenangan Brasil atas Meksiko yang berakhir dengan margin dua gol (2-0). Itu pun gol kedua Selecao tercipta dua menit sebelum waktu normal habis. ’’Swedia adalah tim yang sangat kuat bertahan dan peluang itu (mengakhiri laga dengan adu penalti) sangat terbuka,’’ ucap pelatih Inggris Gareth Southgate di situs resmi FA (Federasi Sepak Bola Inggris).
Duel Rusia versus Kroasia di Fisht Olympic Stadium (8/7) pun samasama memunculkan hipotesis sebagai adu tangguh Akinfeev dengan Subasic. Siapa yang bisa mengulang aksi heroik pada babak 16 besar? Suba –sapaan akrab Subasic– terlihat pede (percaya diri). Wajar karena kiper 33 tahun asal AS Monaco tersebut menorehkan rekor istimewa di babak 16 besar. Yakni, melakukan tiga kali penyelamatan dalam adu penalti di fase knockout Piala Dunia
Padahal, sepanjang musim lalu bersama Monaco, Subasic selalu ditaklukkan dari tujuh kali penalti yang dihadapinya. ’’Menghadapi tuan rumah tentu memiliki tekanan yang lebih besar. Apalagi, jika pertandingan harus diakhiri dengan adu penalti,’’ ucap Suba sebagaimana dilansir France Football. ’’Tapi, seorang kiper harus selalu siap menghadapi tantangan seperti itu,’’ imbuh kiper terbaik Ligue 1 2016–2017 tersebut.