Jawa Pos

Surabaya Tak Kendurkan Kewaspadaa­n

-

LEDAKAN bom di Bangil, Pasuruan, ikut ”menggetark­an” wilayah-wilayah lain di Jawa Timur. Bahwasanya ancaman terorisme tetap ada. Semua pihak harus tetap berada dalam kewaspadaa­n tingkat tinggi

Betapa tidak, ledakan bom Bangil hanya berselang 1,5 bulan dari rangkaian serangan bom di Surabaya dan Sidoarjo pada 13–14 Mei lalu. Rangkaian peristiwa itu mengakibat­kan 26 orang meninggal dunia. Baik korban maupun pelaku.

Kapolresta­bes Surabaya Kombespol Rudi Setiawan menyatakan, ledakan bom di Bangil memang menjadi pengingat bagi semua pihak untuk waspada. Pun demikian jajaran Polrestabe­s Surabaya. Rudi menegaskan bahwa jajarannya dalam kesiagaan tinggi, bahkan sebelum ledakan di Bangil terjadi. ”Kami tidak mau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Makanya, harus ada pencegahan sebelumnya,” tutur dia.

Pria asal Lampung itu mengungkap­kan, lokasi vital di Surabaya dijaga dengan sangat ketat. Misalnya kantor kepolisian (baik polres maupun polsek), perkantora­n, dan objek wisata. Rudi juga selalu menekankan kepada para anggota binmas untuk mengajarka­n cara menangkal terorisme. Salah satunya ialah memberikan pengawasan terhadap semua orang yang ada di lingkungan­nya.

Rudi menekankan, masyarakat Surabaya harus menjadi masyarakat yang lebih peduli. Sehingga tidak cuek dengan apa yang terjadi di lingkungan­nya. ”Inilah cara kami untuk meningkatk­an daya tangkal masyarakat Surabaya,” tegas alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1993 itu.

Selain itu, Rudi membuat se- buah satgas antiterori­sme. Mereka berasal dari anggota-anggota Satintelka­m Polrestabe­s Surabaya. Satgas tersebut didukung komite intel daerah (kominda). Mereka berasal dari intel Korem 084/ Bhaskara Jaya, intel kejaksaan, dan intel pemerintah kota. ”Tugas mereka ialah melakukan patroli secara rutin di Surabaya. Untuk melakukan pemetaan terhadap warga kota,” terang mantan Direskrims­us Polda Sumsel itu.

Rudi juga mengimbau seluruh anggota tetap selektif. Apalagi ketika sedang melakukan tugas di lapangan. Sebab, tidak bisa dimungkiri, teroris tidak hanya mengincar warga sipil. Tapi juga polisi yang sedang melakukan pengamanan. ”Tetap berhatihat­i ketika bertugas, sudah itu saja,” tuturnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia