Berharap Market Semakin Teredukasi
MESKI porsinya masih sangat kecil, kendaraan rendah emisi, khususnya hybrid, mendapat sambutan yang positif. Konsumen tipe tersebut memiliki preferensi emisi rendah dan keiritan konsumsi energi. Pelaku berharap, seiring dengan upaya persiapan industri, pasar juga perlahan teredukasi akan keunggulan electrified vehicle.
PT Toyota Astra Motor merupakan agen pemegang merek yang konsisten menyediakan varian hybrid sejak sekitar 2012. Teknologi itu tersedia di produk Toyota Camry Hybrid, Alphard Hybrid, dan lain-lain. ”Sejak 2012, Camry Hybrid terjual lebih dari 1.300 unit di Indonesia. Memang masih sedikit, tapi setiap tahun meningkat,” ujar Vice President PT TAM Henry Tanoto.
Menurut Henry, kendaraan rendah emisi perlu dikenalkan lebih jauh kepada masyarakat Indonesia. Produsen berharap, dengan gencarnya studi dan kerja sama yang dilakukan pihak swasta, pemerintah, dan universitas, konsumen bisa lebih mengerti bahwa electrified vehicle menjanjikan prospek yang baik.
”Ke depannya secara komersial kita melihat masih ada aspekaspek yang bisa dikembangkan. Kita sangat mendukung pemerintah untuk membuat EV ini secara komersial lebih diterima masyarakat,” tambah Henry.
Executive General Manager PT TAM Fransiscus Soerjopranoto menambahkan, di negara maju, pemahaman konsumen terhadap kendaraan hybrid maupun full
elektrik itu sudah sangat baik. ”Untuk produk hybrid Toyota itu penjualan global paling besar di Jepang, yaitu sekitar 50 persen.
Market kedua itu di Amerika dan disusul Eropa. Jadi, potensinya luar biasa,” ujarnya.
Untuk itu, hasil riset teknologi EV di Indonesia melalui kerja sama swasta, pemerintah, dan universitas diharapkan bisa mendorong preferensi konsumen. ”Kita harus memperkenalkan
electric vehicle ini kepada masyarakat, kesulitan-kesulitannya, kemudahannya, dan sebagainya. Sebab, kita adalah salah satu negara yang market-nya besar sekali. Jadi, menjadi opportunity,”
tambah Soerjo.