Jawa Pos

SESAMA AGRESIF BOLEH MENJEGAL

-

KAZAN – Vincent Kompany sangat kecewa Belgia harus bersua Brasil pada perempat final Piala Dunia 2018. Menurut bek tengah Belgia tersebut, De Rode Duivels lebih pantas bersua Selecao di final ketimbang di Kazan Arena dini hari nanti (siaran langsung Trans TV pukul 01.00 WIB).

Secara permainan, Brasil dan Belgia juga merepresen­tasikan sebagai tim paling menghibur. Itu berkaca dari predikat sebagai tim paling agresif. Berdasar statistik di situs resmi FIFA, Brasil-Belgia sama-sama mencatat 77 peluang sepanjang turnamen. Tertinggi di antara kont estan lainnya. Unggul atas Spanyol

(70 peluang) dan Jerman

(67 peluang).

Torehan 12 gol Belgia sejauh ini juga menjadikan De Rode Duivels sebagai tim tersubur. Dari jumlah tersebut, 11 di antaranya tercipta lewat open play.

Brasil? Meski hanya menciptaka­n 7 gol, semua gol Neymar dkk lahir dari permainan terbuka. ’’Ini (Brasil versus Belgia) adalah laga impian bagi para pemain maupun fans kami,’’ kata pelatih Belgia Roberto Martinez sebagaiman­a dilansir RTBF.

Juga impian bagi Martinez yang selangkah lagi menorehkan sejarah dengan membawa Belgia lolos ke semifinal Piala Dun ia. Menembus empat besar merupakan capaian terbaik De Rode Duivels dalam ajang empat tahunan tersebut. Adalah generasi Jan Ceulemans, Eric Gerets, Franky Vercautere­n, serta Rene Vandereyck­en yang pernah melakukann­ya pada Piala Dunia 1986 di Meksiko.

Jika dibandingk­an dengan Brasil, perjalanan Belgia lebih sempurna seiring menyapu bersih kemenangan sejak fase grup. Hanya Uruguay dan Kroasia yang punya catatan serupa. Tapi, seperti diungkapka­n gelandang serang Belgia Kevin De Bruyne, yang mereka hadapi adalah Brasil. Tim yang kini paling diunggulka­n meraih gelar juara dunia keenamnya di Rusia. ’’Brasil adalah tim yang sangat kuat dan saya kenal siapa-siapa di balik tim tersebut. Kalaupun kami bisa mengatasi mereka, perjuanga nnya bakal sulit,’’ ucap pemain yang akrab disebut KDB tersebut. Bersama Eden Hazard, Romelu Lukaku, dan Dries Mertens, De Bruyne membuat kuartet yang menjadi motor serangan Belgia. Sama seperti Brasil yang punya Willian, Neymar, Philippe Coutinho, dan Gabriel Jesus.

Brasil seolah mendapat sun_ tikan kekuatan setelah bek kiri Marcelo dinyatakan fit 100 persen dari masalah punggung. Bek agresif milik Real Madrid itu sebelumnya absen di 16 besar. Hanya, rekan seklub Marcelo, gelandang bertahan Casemiro, terkena akumulasi kartu sehingga memberikan peluang kepada Fernandinh­o untuk menggantik­annya.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia