REI Berharap Bertemu Wali Kota
SURABAYA – Pemkot berencana mengundang lagi Realestat Indonesia (REI) Jatim untuk membahas kelanjutan proyek bundaran Satelit. Proyek yang tidak menggunakan anggaran pemerintah sama sekali itu mandek karena sumbangan pengembang belum sepenuhnya terkumpul.
Ketua REI Jatim Danny Wahid berharap rencana tersebut bisa segera terwujud dan pihaknya bisa bertemu dengan Wali Kota Tri Rismaharini. Selama setahun Danny memimpin, pertemuan dengan pemkot sudah dilakukan dua kali. Namun, yang menemui hanya Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang Surabaya Eri Cahyadi serta Asisten Perekonomian dan Pembangunan M. Taswin. ”Saya jujur saja, dari dilantik sampai sekarang belum pernah bertemu Bu Risma,” jelas ketua REI Jatim 2017–2021 itu.
Menurut dia, proyek underpass sebenarnya tinggal sedikit lagi meski dalam hitungan kertas, progresnya hanya 51 persen. Terowongan sudah tergali. Di atas terowongan itu, overpass juga sudah siap digunakan.
Sayangnya, kontrak pengerjaan proyek tersebut habis awal tahun lalu. Karena itu, REI Jatim semakin serbasalah saat menagih kembali komitmen para pengembang
Langkah yang bakal Danny tempuh adalah memperbarui kontrak proyek tersebut.
Menurut Danny, kehadiran wali kota bisa memecah kebuntuan yang ada. Sebab, menagih sumbangan pengembang bukan perkara mudah. Saat dia dilantik, uang yang terkumpul hanya Rp 12 miliar. Selama empat bulan Danny berhasil mengumpulkan dana sumbangan Rp 31 miliar. Namun, masih kurang banyak. Sebab, proyek tersebut membutuhkan anggaran Rp 74,8 miliar.
Danny juga mengharapkan overpass yang sudah jadi diresmikan terlebih dahulu. Jika bisa difungsikan, jalan yang menghubungkan persimpangan Dukuh Kupang dan gerbang tol tersebut bisa mengurai kemacetan yang terjadi hampir setiap hari.