Petaka Maya di Jalan Arjuna
Polisi Sebut Kecelakaan, Keluarga Yakin Dijambret
SURABAYA – Jasad Maya Savitri terbujur kaku di kamar mayat RSUD dr Soetomo kemarin (5/7). Meski perempuan 45 tahun tersebut dipastikan tewas karena terjatuh dari sepeda motor di Jalan Arjuna, penyebabnya belum pasti
Polisi yakin itu kecelakaan tunggal. Sementara itu, keluarga yakin Maya menjadi korban penjambretan.
Menurut polisi, ada sejumlah indikasi yang menguatkan terjadi kecelakaan. Di antaranya, tidak ada satu pun benda berharga milik korban yang hilang. Sepeda motor Honda Vario 125 bernopol L 6735 ZN dan uang Rp 2,5 juta miliknya masih ada. ”Kalau dijambret, kan pasti hilang semua itu barangnya,” ujar Kanitreskrim Polsek Sawahan AKP Haryoko Widhi.
Haryoko menjelaskan, karena indikasi tersebut, dirinya tidak menindaklanjuti kasus itu. Seluruh penanganan dilimpahkan ke Unit Laka Polrestabes Surabaya. ”Saya tidak monitor lebih lanjut, mungkin bisa tanya polres,” tegas perwira dengan tiga balok di pundak tersebut.
Hal senada dilontarkan Kanit Laka Polrestabes Surabaya AKP Antara. Ketika melakukan evakuasi, dia melihat sendiri. Barang berharga milik korban masih lengkap. ”Korban diduga sedang tidak konsentrasi sehingga akhirnya terjatuh,” jelas Antara.
Mantan Kanit Lantas Polsek Bubutan itu menambahkan, tidak ada saksi yang berada di lokasi. Dengan demikian, tidak ada yang benar-benar mengetahui hal tersebut. Closed circuit television (CCTV) pun tidak meng-cover area tersebut.
Namun, keyakinan berbeda dijelaskan pihak keluarga. Rumah duka yang berada di Jalan Ikan Dorang Baru I, Kecamatan Krembangan, masih terisi kursi pelayat yang berjejer di depan. Suasana duka masih begitu terasa. Para pelayat datang bergantian mengunjungi rumah pengusaha katering tersebut.
Informasi kecelakaan itu kali pertama didapat keluarga dari linmas. Mereka memberi tahu kakak ipar Maya, Suria Patra Putra. Mendengar hal tersebut, dia langsung menuju RSUD dr Soetomo. ”Tidak ketemu di ruangan, ketemunya di kamar mayat,” ujar Suria.
Yang membuat pihak keluarga yakin Maya jadi korban kriminalitas adalah kondisinya. Ada lebam di mata kiri Maya. Bukan hanya itu. Jenazah Maya menunjukkan luka di kaki sebelah kiri. Diduga, dia terbentur keras ke aspal hingga merenggut nyawanya seketika. ”Kejanggalannya itu di tasnya. Talinya putus, padahal jahitannya kuat,” jelasnya.
Dia menduga, penjahatlah penyebab kematian adik iparnya. Maya meninggal karena kehilangan keseimbangan setelah tasnya ditarik orang dari sebelah kiri. Dia terjatuh dan akhirnya meninggal dunia.
Peristiwa tersebut terjadi tepat setelah Maya selesai kulakan di pasar di kawasan Arjuno. Menurut dia, sangat mungkin pelaku tidak berani mengambil hasil kejahatan karena shock. Melihat korban terkapar tak bergerak, pelakunya keder. Suria pun mengajak Roni untuk menanyakan lebih lanjut tentang kebenaran tersebut ke polisi. Mereka tidak mau kematian keluarganya tidak jelas, apalagi tidak ditindaklanjuti seperti ini. ”Ini ada hubungannya sama nyawa,” tegasnya.
Maya yang sudah bercerai dengan suaminya itu tinggal bersama tiga anaknya. Dua anak di SMA, satu masih SD. Di lingkungan tempat tinggalnya dia dikenal aktif sehingga dipilih menjadi ketua RT.