Jawa Pos

Dewan Berebut ke Liverpool

-

SURABAYA – Ketua DPRD Surabaya Armuji tidak kunjung meneken surat izin kunjungan kerja anggota komisi B ke Liverpool kemarin (5/7). Sebab, beberapa anggota melayangka­n protes. Nama delegasi yang diberangka­tkan terasa janggal karena tiga mantan pimpinan pansus sister city Surabaya–Liverpool tidak diikutsert­akan.

Pansus sister city tuntas akhir tahun lalu. Ketuanya Achmad Zakaria. Tri Didik Adiono jadi wakilnya. Dini Arijanti menjabat sekretaris pansus.

Protes muncul setelah Kedutaan Besar Inggris di Jakarta mengirim surat ke DRPD Surabaya. Surat bertanggal 25 Juni itu lalu menyebar di grup WhatsApp DPRD Surabaya. Selasa (3/7) tercantum lima anggota dewan yang bakal berangkat ke Inggris

Mereka adalah Wakil Ketua DPRD Surabaya Aden Darmawan, Ketua Komisi B Mazlan Mansyur, Sekretaris Komisi B Edi Rachmad, beserta anggota Komisi B Rio Pattiselan­o dan Erwin Tjahyuadi.

Anggota dewan di komisi B yang tidak berangkat pun berang. Mereka melayangka­n protes karena penunjukan tidak transparan. Pimpinan dewan merasa tidak pernah menunjuk lima nama tersebut. Karena itu, muncul desakan agar delegasi dikocok ulang. ”Surate sik nang panggonku. Marikno sik nang internal komisi baru tak teken. (Suratnya masih di saya. Selesaikan dulu di internal komisi baru saya teken, Red),” ujar Armuji kepada Jawa Pos kemarin (5/7).

Armuji tidak tahu-menahu siapa yang menunjuk lima nama tersebut. Nama-nama itu diusulkan oleh komisi. Dia hanya bertugas menyetujui. Armuji menerangka­n bahwa pimpinan pansus, terutama ketuanya, seharusnya ikut dalam kunjungan balasan ke Inggris. Selama ini Zakaria banyak berkomunik­asi dengan pihak Liverpool. Untuk itu, wajar apabila Zakaria turut serta dalam kunjungan tersebut.

Namun, sejak menjadi anggota DPRD pada 2014, Zakaria selalu menolak kunjungan ke luar negeri. Beda dengan anggota dewan lain, dia menjadi satu-satunya anggota dewan yang tidak menggunaka­n hak kunker itu.

Wakil Ketua DRRD Surabaya Aden Darmawan yang masuk dalam daftar delegasi berkilah tidak tahu siapa yang menunjuk lima nama itu. Dia mengaku pernah membicarak­an masalah kunjungan tersebut dengan mantan Ketua Pansus Zakaria. Saat itu, Zakaria memberikan jawaban mengambang. ”Waktu saya tanya, jawabnya sembarang (terserah, Red). Budal gak budal gak masalah (berangkat tidak berangkat tidak masalah, Red),” ujar Aden.

Keempat pimpinan DPRD tidak mengaku merekomend­asikan lima nama itu. Dorongan untuk dilakukan kocok ulang kian gencar. Kubu yang tidak masuk daftar delegasi pun merasa dicurangi.

Informasin­ya, akan ada gelombang kedua sehingga seluruh anggotapan­susbisadib­erangkatka­n. Namun, kabar tersebut belum jelas. Karena itu, mereka yang protes tak mau mengambil risiko tertipu dua kali.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia