Jawa Pos

Pengusaha Makanan Ringan Menjerit

Akibat BBM Naik, Separo Pengusaha Kecil Berhenti

-

GRESIK – Siapa bilang kalangan bawah tidak terdampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM)? Para pengusaha makanan ringan di sentra UKM Desa Morowudi sambat. Harga bahan baku mulai naik.

Ongkos produksi makanan ringan pun meningkat. Kondisi itu mulai dirasakan pengusaha kecil di sentra makanan ringan Dusun Ngebret, Desa Morowudi, Kecamatan Cerme.

Ketua Paguyuban Makanan Ringan Dusun Ngebret Umi Khulsum menyatakan, banyak anggota paguyuban yang terpaksa berhenti produksi. ”Karena harga bahan baku dan biaya produksi naik, sedangkan harga jual tetap sama,” ujar Umi Khulsum pada Rabu (4/7).

Menurut pembuat kue pastel itu, usaha makanan ringan yang paling terdampak kenaikan harga BBM adalah usaha keripik pisang dan singkong. Pisang dan singkong diambil dari luar Gresik. Bahkan, ada yang kulakan dari Malang. Harga singkong dan pisang naik. Soalnya, ongkos transporta­si naik.

”Harga singkong kini Rp 2.750 per kilogram. Padahal, sebelumnya hanya Rp 1.500,” ungkap perempuan berhijab tersebut.

Apa akibatnya? Para pembuat keripik memilih berhenti dulu. ”Anggota yang masih bertahan hanya 45 dari 85 anggota,” kata Umi yang juga aktivis perempuan itu.

Paguyuban, ungkap dia, tidak bisa berbuat apa-apa. Sebab, kenaikan bahan baku terjadi karena mekanisme pasar. ”(Paguyuban) tidak punya kekuatan,” jelasnya.

Umi menggeluti usaha makanan ringan pastel sejak 2009. Dia mengaku juga merasakan dampak pelemahan rupiah dan bahan bakar. Dia mencontohk­an harga telur dan tepung terigu. Keduanya juga naik. ”Kami terpukul karena kenaikan harga,” tegasnya.

Saat ini, jelas Umi, bisa produksi 200 bal sebulan saja sudah baik. Satu bal sama dengan 2,5 kilogram. ”Mareka bekerja empat hari dalam seminggu,” katanya. Umi pun tetap berusaha terus produksi.

 ?? CHUSNUL CAHYADI / JAWA POS ?? INGIN BERTAHAN: Para perempuan pengusaha di sentra makanan ringan Dusun Ngebret, Desa Morowudi, Kecamatan Cerme, membuat pastel kemarin.
CHUSNUL CAHYADI / JAWA POS INGIN BERTAHAN: Para perempuan pengusaha di sentra makanan ringan Dusun Ngebret, Desa Morowudi, Kecamatan Cerme, membuat pastel kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia