EROPA MELAWAN AMERIKA LATIN
KAZAN – Brasil di Piala Dunia 1958 tidak hanya menorehkan sukses pertama Selecao memenangi turnamen sepak bola terbesar sejagat tersebut. Brasil juga mengukir tintas emas sampai sekarang sebagai negara non-Eropa yang memenangi Piala Dunia saat dihelat di Benua Biru
Piala Dunia kala itu berlangsung di Swedia.
Apakah Piala Dunia 2018 di Rusia menjadi milik Eropa atau non-Eropa? Penentuannya adalah dua laga perempat final pertama karena mempertemukan wakil Amerika Latin melawan wakil Eropa. Brasil menghadapi Belgia di Kazan Arena dini hari nanti (siaran langsung Trans TV pukul 01.00 WIB). Sebelumnya, Uruguay ditantang Prancis di Nizhny Novgorod Stadium malam nanti (siaran langsung Trans TV pukul 21.00 WIB). Sementara itu, dua slot perempat final lainnya mempertemukan sesama wakil Eropa. Rusia versus Kroasia dan Swedia melawan Inggris.
Kecuali edisi 1958, sembilan Piala Dunia lainnya di Eropa selalu menjadi milik negara Eropa. Empat di antaranya dimenangi tim tuan rumah. Italia pada 1938, Inggris (1966), Jerman Barat (1974), dan Prancis (1998).
”Brasil selalu menjadi tim favorit di setiap turnamen. Tapi, kami akan menghadapi lawan yang lebih rumit (Belgia, Red) dan kami butuh menampilkan permainan terbaik,” kata Thiago Silva, bek Brasil, di situs resmi FIFA.
Sejak fase grup, performa Brasil belum segarang seperti yang diprediksi sebelum Piala Dunia bergulir. Sebelum memastikan tiket ke 16 besar dengan mengalahkan Serbia (28/6), Selecao gugup di awal turnamen. Ditahan 1-1 oleh Swiss (18/6), lalu menanti sampai injury time saat menang 2-0 atas Kosta Rika (22/6). Begitu pula saat menyingkirkan Meksiko di 16 besar. Brasil kalah dalam penguasaan bola meski menang 2-0.
Bandingkan dengan performa Belgia yang menyapu bersih empat pertandingan. Pelatih Belgia Roberto Martinez mengklaim sudah melihat aspek terbaik dari timnya. ”Tim-tim yang sampai di fase ini (perempat final) sudah terlihat kelebihan dan kelemahannya. Kami tahu apa yang harus dilakukan (untuk mengalahkan Brasil, Red),” ucap pelatih berkebangsaan Spanyol itu kepada Sporza.
Bersama Belgia dan Kroasia, Uruguay adalah perempat finalis yang menyapu bersih laga di Piala Dunia 2018. Itu menjadi modal La Celeste menghadapi Prancis. Tapi, masih meragukannya kondisi Edinson Cavani karena cedera betis membuat Luis Suarez bisa bekerja sendirian. Di sisi lain, Prancis punya banyak pilihan. Kylian Mbappe sudah ”meledak” saat melawan Argentina dan masih ada Antoine Griezmann, Paul Pogba, Olivier Giroud, hingga Ousmane Dembele yang antre ingin unjuk gigi. ”Kekuatan Prancis ada pada para penyerang mereka. Anda tidak boleh memberikan ruang sedikit pun kepada mereka,” kata pelatih Uruguay Oscar Tabarez kepada BBC Sport.