Lukaku Yang Lebih Tahu
DI BALIK sukses eksperimen Roberto Martinez, ada peran Romelu Lukaku. Meski tidak mencetak gol, Rom –panggilan akrab Lukaku– tetap ciamik ketika digeser lebih melebar ke kanan dalam front three Belgia. Selain itu, bomber Manchester United tersebut mengomandani dua partner-nya, Eden Hazard dan Kevin De Bruyne.
Pemain bertinggi 191 sentimeter tersebut selalu menjelaskan ke Hazard dan De Bruyne tentang perubahan taktik De Rode Duivels –julukan Belgia– di laga tersebut. Dilansir RTBF, bomber yang masih jadi top scorer Belgia di Piala Dunia 2018 itu mengatakan mendapat tugas penting di laga tersebut.
Lukaku menjembatani Martinez dan penggawa Belgia lainnya pada sesi latihan sebelum laga kemarin WIB. ’’Saya membantu Eden (Hazard) dan Kevin (De Bruyne) saat mereka butuh penjelasan bagaimana mereka berdiri dan apa yang harus mereka lakukan di dalam situasi game plan dari Roberto (Martinez),’’ kata striker yang sudah mengoleksi 40 gol dari 73 caps-nya di timnas Belgia itu.
Martinez mengubah gaya main Belgia jadi lebih mengandalkan counterattack. Itu tidak jauh beda seperti ketika pelatih berkebangsaan Spanyol pertama yang membesut timnas Belgia itu masih di Finch Farm –kamp latihan Everton– 2013–2016. ’’Saya sering menjalankannya dan karena itu saya paham apa yang harus saya lakukan,’’ tambah Lukaku.
Ya, Lukaku dan Martinez pernah bekerja sama di Goodison Park –homeground Everton– selama tiga musim. Yakni, antara 2013–2016. Martinez pulalah yang menyelamatkan karir Lukaku setelah jadi pemain buangan Chelsea di West Brom (2012-2013) dan di Everton musim berikutnya. Pada musim panas 2014, Martinez yang ada di balik keputusan Everton menjadikan Lukaku sebagai pemain termahalnya kala itu dengan fee GBP 28 juta (Rp 533,2 miliar).