Prancis si Penakluk Latin
PRANCIS meneguhkan dominasi tim-tim Eropa atas Amerika Latin. Les Bleus –julukan timnas Prancis– membuktikannya sejak fase grup lalu. Peru yang menjadi lawan pertama dari Amerika Latin (21/6) mereka bekap dengan skor tipis 1-0. Lalu, pada babak 16 (30/6), Argentina ditekuk dengan skor 4-3. Terakhir, Uruguay mereka pulangkan setelah tumbang 0-2 pada babak perempat final (30/6).
Kedigdayaan Prancis atas wakil Amerika Latin mengingatkan publik pada performa tim Belanda di Piala Dunia 1974. Ketika itu, Belanda bablas ke final setelah menghabisi tiga raksasa Amerika Latin. Masing-masing Uruguay (2-0), Argentina (4-0), dan Brasil (2-0).
ESPN kemarin (7/7) menuliskan statistik superioritas Les Bleus atas tim-tim Latin di ajang Piala Dunia. Dalam sepuluh pertemuan terakhir melawan tim Latin di ajang Piala Dunia, Prancis tak terkalahkan.
Kekalahan Prancis atas tim Latin diderita pada 40 tahun yang lalu. Yakni, ketika Piala Dunia 1978 di Buenos Aires, Argentina. Ketika itu, Prancis kalah 1-2 atas tuan rumah Argentina di fase grup pertama.
Kemenangan atas Uruguay Jumat lalu (6/7) sekaligus memperbaiki catatan pertemuan Prancis melawan tim berjuluk La Celeste tersebut. Dalam empat pertemuan versus Uruguay, Prancis sekali menang, dua kali seri, dan sekali kalah. Satu-satunya kekalahan Prancis oleh Uruguay terjadi pada Piala Dunia 1966.
Entraineur Prancis Didier Deschamps sebagaimana diberitakan The Guardian memuji performa anak buahnya. Dia menyebut Hugo Lloris dkk tampil sangat berani.
’’Saya kira kami sangat pantas mendapatkan hasil (kemenangan, Red) itu. Kami bermain menghadapi Uruguay yang bermain apik. Namun, pada akhirnya,kamilebihbaikdaripada mereka,’’ tutur eks entraineur Marseille dan Juventus tersebut.
Deschamps lebih puas dengan performa anak asuhnya saat menghadapi Uruguay ketimbang melawan Argentina. Khususnya para pemain muda.
’’Banyak yang bilang bahwa mengandalkan pemain muda adalah titik lemah tim ini. Yang dibutuhkan adalah kontrol yang tepat untuk letupan semangat para pemain muda itu,’’ kata Deschamps.