VATRENI PALING BERPENGALAMAN
Road to Semifinal : Matchday pertama grup G
vs Tunisia
Matchday kedua grup G
vs Panama
Matchday ketiga grup G
vs Belgia
Babak 16 besar
vs Kolombia
Perempat final
vs Swedia
Gol memasukkan (per laga)
Gol kemasukan (per laga)
Top scorer: Harry Kane (6 gol) Capaian terbaik: Juara 1966 Babak 16 Besar Tunggal Putra-Putri
(Fox Sports & Fox Sports 2 pukul 17.30 WIB) Etape Ketiga Cholet–Cholet (TT, 35 km) (Eurosport 1 pukul 20.00 WIB) Semifinal Prancis vs Belgia (Trans TV pukul 01.00 WIB) Kroasia vs Inggris (Trans TV pukul 01.00 WIB)
SOCHI – Air tenang menghanyutkan. Kroasia di Piala Dunia 2018 mungkin seperti peribahasa itu. Datang bukan dengan status unggulan, Vatreni membuat hancur Argentina 3-0 pada
matchday kedua grup D (22/6). Kini Luka Modric dkk sudah melangkah ke semifinal.
Seperti Denmark di babak 16 besar, tuan rumah Rusia harus mengakui keunggulan Kroasia dalam adu penalti di Fisht Olympic Stadium kemarin (8/7). Vatreni unggul 4-3 setelah skor sampai extra time sama kuat 2-2.
Tim terakhir yang memenangi penalti dalam dua fase knockout beruntun adalah Argentina di Piala Dunia 1990. Hanya, perjalanan Tim Tango berakhir sebagai runner-up setelah kalah 0-1 oleh Jerman Barat. Bagaimana dengan Kroasia di Piala Dunia 2018? Kapten Kroasia Luka Modric menyebut target timnya saat ini adalah lolos ke final. ’’Kami tidak menyangka bisa melaju sejauh ini. Yang kami pikirkan saat ini hanya melewati Inggris,’’ kata pemain 32 tahun dengan 111 caps tersebut di situs resmi Federasi Sepak Bola Kroasia (HNS). Kroasia akan menghadapi Inggris di Luzhniki Stadium pada Kamis dini hari (12/7).
Meski banyak yang mengunggulkan The Three Lions, Modric optimistis Kroasia punya keunggulan ketimbang tim yang mengusung semangat lewat
chant ’’Football Coming Home’’ tersebut. ’’Kami lebih berpengalaman. Itu bedanya,’’ klaim Modric.
Di antara semifinalis Piala Dunia 2018, Kroasia memang berhak menahbiskan diri sebagai skuad yang paling berpengalaman. Tercatat, ada sepuluh pemain yang sudah menjadi tulang punggung Kroasia sejak Euro 2012. Selain Modric yang sudah tiga kali merasakan Piala Dunia (2006, 2014, dan 2018), ada Danijel Subasic, Ivan Rakitic, Ivan (Kroasia menang adu penalti 4-3) Perisic, dan Milan Badelj. Barisan lini belakang seperti Domagoj Vida, Vedran Corluka, Ivan Strinic, Sime Vrsaljko, serta bomber Mario Mandzukic juga sarat pengalaman. Kedalaman skuad Kroasia juga sudah teruji saat menghadapi Islandia dalam matchday ketiga grup D (27/6). Keputusan pelatih Zlatko Dalic memainkan tim B tetap berbuah kemenangan 2-1 untuk Vatreni. Kecuali kiper ketiga Dominik Livakovic, 21 pemain lainnya sudah merasakan Piala Dunia 2018. Sebagai catatan, Kroasia hanya berkekuatan 22 pemain setelah striker AC Milan Nikola Kalinic dipulangkan garagara terlibat friksi dengan Dalic.
Hanya Prancis yang pengalaman skuadnya paling mendekati Kroasia. Itu pun hanya lima penggawa Les Bleus yang pernah main bersama sejak Euro 2012. Yakni, Hugo Lloris, Olivier Giroud, Blaise Matuidi, Adil Rami, dan Steve Mandanda.
Selain lama bersama, mayoritas pemain Kroasia berasal dari klub papan atas di liga elite
Eropa. Misalnya,
Real Madrid, Barcelona, Juventus, Atletico
Madrid, Inter Milan, Liverpool, hingga AS Monaco.
Hal itulah yang membedakan dengan Kroasia saat finis peringkat ketiga pada Piala Dunia 1998.
Dimotori Davor Suker dan Zvonimir Boban, Kroasia saat itu masih menyertakan sepuluh pemain dari liga domestik. Sebut saja Robert Prosinecki dan Dario Simic (Croatia Zagreb) dan Igor Tudor (Hajduk Split).