Unit Usaha PDAU Belum Optimal
Dewan Minta agar Ada Inovasi Usaha Baru
SIDOARJO – Selain PDAM, Perusahaan Daerah Aneka Usaha (PDAU) adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemkab Sidoarjo. Sebagai perusahaan, tentu PDAU diharapkan turut memberikan sumbangsih keuntungan. Namun, hingga kini kinerja PDAU belum memuaskan.
Ketua Dewan Pengawas (Dewas) PDAU Samsu Rizal menjelaskan, pihaknya sudah mengevaluasi kinerja perusahaan tersebut. Hasilnya memang belum sesuai harapan. Tiga bidang belum optimal. Tiga bidang PD Aneka Usaha adalah percetakan, gas, dan properti.
Bidang percetakan, misalnya. Semula, usaha percetakan itu bertujuan sebagai penyedia kebutuhan di seluruh organisasi perangkat daerah (OPD). Misalnya, mencetak buku APBD serta dokumen dinas lain. Sayang, dalam praktiknya, usaha itu tidak berjalan optimal. ’’Yang memanfaatkan fasilitas itu minim,’’ ucapnya.
Sama halnya dengan bidang properti. Bidang tersebut mengelola aset milik pemkab. Harapannya, memberikan kontribusi pendapatan. Namun, sejauh ini baru satu aset yang dikelola. Yakni, Plaza Sidoarjo di Jalan Gajah Mada.
Bidang pengelolaan gas malah makin memprihatinkan. PDAU membeli gas dari perusahaan pengeboran di Kota Delta. Nah, gas itu lantas dijual lagi dengan harga yang lebih tinggi untuk mendapatkan keuntungan. Namun, bidang usaha tersebut kini tidak berjalan. Sebab, ada aturan baru dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Gas yang didapat itu harus dijual pada perusahaan dan industri. ’’Selama ini dijual ke trader. Jadi, tidak diperbolehkan,’’ jelasnya.
Ke depan, tiga unit usaha itu harus lebih dioptimalkan. Dewas sudah merancang caranya. Di bidang percetakan, pemkab mengimbau seluruh OPD untuk mencetak buku dan dokumennya di PDAU. ’’Sudah disediakan fasilitas. Kami berharap bisa dimanfaatkan,’’ tuturnya.
Rizal menjelaskan, mencetak buku dan dokumen di PDAU lebih menguntungkan. Harganya sama dengan percetakan lain. Lalu, untuk bidang gas, dewas meminta PDAU mendata perusahaan di Sidoarjo yang membutuhkan gas. Setelah itu, perusahaan harus turun langsung untuk memberikan penawaran. ’’Jumlah perusahaan di Sidoarjo sangat banyak. Pasti ada yang tertarik,’’ ujarnya.
Sementara itu, anggota Komisi B DPRD Sidoarjo Sudjalil mengusulkan, PDAU hendaknya mencari ladang bisnis baru. Tidak hanya berkutat pada gas, percetakan, dan properti. ’’Harus kreatif dan inovatif. Sebab, salah satu tujuan pendirian perusahaan daerah itu adalah menambah PAD (pendapatan asli daerah),’’ paparnya.
Seperti diberitakan, pemkab menilai kinerja PDAU belum membaik. Sumbangan PAD terus menurun. Pada 2016 perusahaan daerah itu menyumbang Rp 957 juta. Selang satu tahun atau 2017, pemasukan melorot. PAD yang disetor ke kas daerah hanya Rp 480 juta. Pada tahun lalu, beberapa pimpinan PDAU malah tersangkut kasus korupsi.