19 Legislator Wajib Tinggalkan Senayan
Pindah Parpol untuk Daftar Caleg
JAKARTA – Politikus loncat parpol kali ini begitu banyak. Di lingkungan DPR RI, terpantau 19 anggota legislatif ”ganti baju”, mendaftar sebagai caleg dari parpol lain. Mereka harus rela meninggalkan Senayan meski masa jabatan masih tersisa setahun.
Yang paling banyak loncat ke partai lain adalah wakil rakyat dari Partai Hanura. Setidaknya ada delapan orang yang memilih keluar dari partai besutan Wiranto itu. Mereka pindah ke Partai Nasdem, PAN, dan PDIP.
Mereka yang pindah ke Partai Nasdem adalah Dossy Iskandar Prasetyo, Dadang Rusdiana, Rufinus Hotmaulana, Fauzi Amro, dan Arif Suditomo. Untuk yang pindah ke PAN, ada Mukhtar Tompo dan Sarifuddin Sudding. Sementara itu, Nurdin Tampubolon loncat ke PDIP.
Ketua Fraksi Partai Hanura di DPR RI Inas Nasrullah Zubair membenarkan banyaknya kader Hanura yang pindah partai. ”Pecahnya Hanura berdampak pada pencalegan,” terang dia saat menjadi pembicara dalam diskusi di Pressroom DPR RI kemarin (19/7).
Sampai saat ini, konflik Partai Hanura belum reda. Kepengurusan partai pun menjadi dua. Yakni, kubu Ketua Umum Oesman Sapta Odang (OSO) dengan Sekretaris Jenderal Herry Lontung Siregar dan kubu Ketua Umum Daryatmo dengan Sekjen Sudding.
Inas mengatakan, delapan anggota Hanura yang pindah partai itu belum mengajukan pengunduran diri dari DPR. Padahal, surat pengunduran diri menjadi syarat pendaftaran caleg.
Selain Partai Hanura, beberapa kader PPP berpindah ke partai lain. Okky Asokawati pindah ke Partai Nasdem dan Achmad Dimyati pindah ke PKS. Sekjen PPP Arsul Sani mengatakan, dua kader partainya itu sampai se- karang juga belum mengundurkan diri dari DPR. ”Belum mengajukan surat pengunduran diri dari DPR. Tapi, saya belum tahu kalau pengunduran diri dari partai. Nanti saya cek lagi,” ucap dia saat ditemui setelah rapat di Komisi III DPR.
Anggota Dewan Pakar DPP Partai Nasdem Taufiqulhadi mengakui, banyak anggota DPR yang pindah ke partainya karena mereka tertarik dengan Nasdem. Dia memastikan hal itu bukanlah pembajakan kader. Sebab, mereka sendiri yang mendaftar ke partainya. ”Kami hanya memberikan kenyamanan,” ujarnya.
Terkait dengan iming-iming uang Rp 2 miliar–Rp 5 miliar dari Nasdem kepada caleg dari luar, Taufiq menegaskan bahwa kabar itu fitnah. ”Saya berada di dalamnya dan tidak ada imingiming itu,” tegasnya.
PAN Jatim Lepas Suyoto
Di Jatim, ada satu fenomena loncat parpol yang cukup mengejutkan. Politisi senior PAN yang juga mantan bupati Bojonegoro itu menjadi caleg DPR melalui Partai Nasdem. Mantan anggota DPRD Jatim itu bakal maju lewat dapil Bojonegoro-TubanLamongan.
Ketua DPW PAN Jatim Masfuk membenarkan hal itu. Meski mengakui bahwa Suyoto adalah salah satu kader terbaik, dia menghormati keputusan tersebut. ”Kami sudah menyiapkan pengganti. Insya Allah, kami yakin hal itu tidak akan berpengaruh pada partai,” katanya saat ditemui di KPU Jatim.
Keputusan sama juga diambil oleh Fandi Utomo, mantan Anggota DPR RI dari Partai Demokrat (PD) itu memutuskan untuk mundur dari partainya. Kini, dia menjadi caleg asal PKB. Dia tetap akan maju lewat dapil Jatim I (SurabayaSidoarjo).