Jawa Pos

Perekonomi­an Jawa Timur Menggeliat

Penerimaan PPN dan PPnBM Tinggi

-

SURABAYA – Bergairahn­ya aktivitas ekonomi Jawa Timur berdampak positif pada penerimaan pajak. Hal itu terlihat pada penerimaan pajak pertambaha­n nilai (PPN) dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) di Kanwil DJP Jatim I yang mencapai 43,90 persen dari target.

Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Kantor Wilayah DJP Jawa Timur Heru Budhi Kusumo menyatakan, berdasar data sampai Juni 2018, penerimaan PPN dan PPnBM mencapai Rp 10,15 triliun. Kalau diperinci, sumbangan terbesar antara lain PPN dalam negeri, PPN impor, dan PPnBM lainnya.

PPN dalam negeri tumbuh 12,33 persen, PPN impor naik 35,34 persen, dan PPnBM meningkat 48,11 persen. ’’Hal itu bisa mengindika­sikan bahwa kegiatan ekonomi di Surabaya meningkat. Ditandai dengan tumbuhnya realisasi penerimaan pajak PPN dan PPnBM tersebut,’’ kata Heru kemarin.

Demikian juga dengan peningkata­n konsumsi dan belanja yang akan berpengaru­h terhadap pencapaian jenis pajak itu. ’’Seperti tingkat konsumsi masyarakat pada Ramadan, tentu berpengaru­h terhadap peningkata­n penerimaan di jenis pajak PPN dan PPnBM,’’ jelasnya. Tapi, seberapa besar pengaruhny­a terhadap penerimaan pajak, perlu penelitian lebih lanjut.

Secara terperinci, realisasi penerimaan pajak di Kantor Wilayah DJP Jatim I pada Januari–Juni 2018 sebesar 42,07 persen dari target atau Rp 19,722 triliun. Pada tahun ini, target pajak dipatok Rp 46,88 triliun. ’’Capaian pada semester pertama itu masih sesuai dengan proyeksi. Di mana pada semester pertama ditargetka­n 38,8 persen dari rencana penerimaan total 2018 sebesar Rp 18,19 triliun,’’ paparnya.

Mengacu pada penerimaan tahun-tahun sebelumnya, realisasi pada semester pertama cenderung lebih rendah daripada semester kedua.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia