Kecelakaan di Tol Caruban–Wilangan
MADIUN – Keputusan Joko Susilo, 34, sopir truk nopol AD 1616 WE melintas di tol Caruban–Wilangan berbuah nahas. Alih-alih mempersingkat waktu mengantarkan sekitar delapan ton tebu, perjalanannya malah tertunda.
Truk yang disopiri terlibat kecelakaan dengan mobil Fortuner nopol F 1858 YG yang dikemudikan M. Soffa Marwan, 42, di Km 620 A, masuk Desa Sidorejo, Saradan, Kabupaten Madiun.
’’Sopir Fortuner dibawa ke RSUD Caruban, sedangkan sopir truk tidak terluka,’’ kata Banianto, warga Desa Klumutan, Saradan, yang kebetulan melintas.
Insiden itu terjadi Rabu malam (18/7) sekitar pukul 21.30.
Pantauan di tempat kejadian perkara (TKP) menyebutkan, petugas Ngawi Kertosono Jaya (NKJ) dan polisi jalan raya (PJR) tol kesulitan mengevakuasi Soffa. Apalagi, di lokasi tersebut minim lampu penerangan.
Upaya mengeluarkan korban dari pintu depan diurungkan lantaran kondisinya rusak. Petugas akhirnya membuka paksa pintu belakang sebagai akses evakuasi. Proses tersebut membutuhkan waktu sekitar dua jam. ’’Sepertinya kakinya patah,’’ imbuh Banianto.
Kasatlantas Polres Madiun AKP Imam Mustolih mengatakan belum bisa memintai keterangan Soffa lantaran masih dalam perawatan medis di rumah sakit. Kendati demikian, dia menduga kuat human error menjadi penyebab insiden tersebut. Soffa diduga menyetir dalam kondisi mengantuk hingga membuat konsentrasi berkendaranya hilang.
Ketika melaju di belakang truk, dia malah menginjak kuat pedal gas. Dugaan itu diperkuat dari informasi bahwa Soffa sedang menempuh perjalanan dari Jakarta menuju Kertosono. ’’Ya, mungkin kelelahan karena menyetir sendirian,’’ ujarnya kepada Radar Mejayan.
Ketika disinggung kemungkinan pecah ban kanan belakang, Imam tidak sependapat. Menurut dia, berdasar hasil olah TKP, laka lantas murni benturan depan dengan belakang. Sedangkan dugaan ban pecah sebelum menumbur, pihaknya bakal memeriksa lebih lanjut kendaraan nahas tersebut.
’’Selebihnya masih dalam penyelidikan,’’ terang mantan Kasatlantas Polres Ponorogo itu.