Persebaya Agresif Bikin Store
SOAL pengembangan bisnis, Persebaya Surabaya terbilang agresif di antara klub-klub Liga 1. Klub yang musim lalu menjuarai Liga 2 tersebut saat ini telah memiliki 13 gerai dan satu toko online. Bukan hanya di Surabaya, tapi juga sudah merambah ke Gresik, Sidoarjo, dan Pasuruan.
Hadirnya Persebaya Store di luar Surabaya semakin menegaskan penetrasi bisnis Green Force di daerah lain. Sales Manager Persebaya Store Oki Indro Priambodo menegaskan, bukan tanpa alasan Persebaya Store mampu merambah luar kota. ”Sebab, prinsipnya, store adalah cara Persebaya untuk semakin mendekatkan diri dengan para fans, khususnya Bonek dan Bonita,” katanya.
Penentuan lokasi untuk membuka gerai juga tidak asal-asalan. Oki menjelaskan, Pasuruan, Gresik, dan Sidoarjo (termasuk Krian), dipilih karena sesuai dengan keinginan suporter. ”Ada yang merasa kejauhan membeli ke Surabaya dan meminta buka store di wilayah itu. Ini sudah sesuai survei,” terang Oki.
Nah, dari beberapa merchandise yang dijual, jersey masih menjadi primadona. Jersey home dengan warna hijau paling diminati konsumen. Padahal, harga jersey orisinal mencapai Rp 750 ribu. ”Itu sama persis dengan yang digunakan pemain saat berlaga,” jelas Oki.
Pembeli memang terus meningkat. Maklum, Persebaya adalah klub dengan basis suporter yang cukup besar. Karena itu, masih ada kemungkinan bagi Persebaya untuk terus menambah jumlah gerai.
Meski demikian, penambahan gerai tentu dilakukan dengan pertimbangan matang. ”Kalau situasi seperti saat ini (belum di papan atas, Red), kami masih akan menahan. Kami lihat kondisi dan situasi dulu (untuk penambahan gerai, Red),” jelasnya.