Prospect Room, Ruang untuk Anak Muda
SURABAYA – Karya seni dari beragam ukuran terjajar rapi di dinding putih ruang Prospect Room Surabaya Art Centre. Beragam karya itu tak terbatas dalam seni lukisan. Ada juga karya seni fotografi dan karya seni digital. Sebanyak 39 karya tersebut merupakan karya seniman muda. Yang paling dewasa berusia 30 tahun. Seniman paling muda adalah Cyrilla Arletta P. dengan karyanya yang berjudul The Indigestible Dream.
Arletta menampilkan tujuh makhluk hidup yang berhadaphadapan. ”Mereka ini menggambarkan setiap makhluk dari tujuh benua,” ungkap Arletta.
Di tengah-tengah, ada selembar daun kelapa sebagai alas beragam makanan. Ada mi goreng, telur rebus, nasi putih, ayam goreng, bolu, serta sushi. Itu merupakan makanan-makanan kesukaan Arletta. Beragam makanan tersebut berasal dari banyak daerah. Sayangnya, makanan-makanan itu terbuat dari barang-barang bekas.
Berdampingan dengan karya Arletta dari cat akrilik dan media campuran itu, terdapat karyakarya seniman muda dari Indonesia dan luar negeri. Seniman asal Perancis, Remi Decoster, turut menampilkan tujuh foto di Prospect Room. ”Ada sekitar 20 seniman yang menampilkan karyanya selama tiga bulan ke depan,” ucap Imaculata Yosi, perempuan yang bertugas mengurasi karya-karya di Prospect Room.
Tentu tak mudah mengurasi karya seniman-seniman muda. Semangat pencarian jati diri para seniman masih terasa dalam karya-karyanya. ”Kami mencari karya yang punya konsep jelas, yang bisa menyampaikan makna dalam karya,” jelas Ucha, sapaan akrabnya.