Jawa Pos

Limbah Berasal dari Bambe

Penyebab Ikan Munggut di Karang Pilang

-

SURABAYA – Penemuan ikan munggut alias ikan yang mabuk akibat pencemaran di aliran sungai Waru Gunung, Karang Pilang, belum berakhir. Aktivis lingkungan Ecoton memutuskan untuk menelusuri asal munculnya limbah yang mencemari sungai tersebut. Dari penelusura­n, limbah berasal dari salah satu pabrik di kawasan Bambe, Gresik.

Tim Ecoton memang tidak mau buang-buang waktu. Penelusura­n tersebut dilakukan sejak ikan munggut ditemukan. Yakni, pada Kamis (2/8). Anggota Ecoton Andreas Agus Kristanto Nugroho memutuskan mengikuti aliran sungai tersebut saat itu. Dia menuju barat, ke arah hulu sungai. Harapannya, bisa menemukan tempat asal muasal limbah dibuang.

Perjalanan Andreas berakhir di Driyorejo, Gresik. Penelusura­n tersebut dilakukan hingga Desa Cangkir dan Dusun Rembangan Bambe, Gresik. Sebab, di lokasi itulah, ikan munggut terakhir ditemukan. Dia menengarai, pabrik olahan bumbu makanan di sanalah yang menjadi pemicu pencemaran. ”Kami mendapatka­n laporan warga, ternyata betul setelah kami telusuri,” ucapnya.

Andreas dkk pun melakukan pengujian di sungai tersebut. Dia memperkira­kan, pembuangan dilakukan pada malam sebelumnya. Tepatnya pukul 00.00. Reaksinya baru terlihat pukul 06.30. Banyak biota sungai yang mati keracunan atau hanya mabuk akibat limbah yang dibuang. ”Kata warga sekitar, baunya sangat menyengat dan warnanya pekat,” jelasnya.

Berbagai macam spesies ikan pun terdampak. Di antaranya, ikan rengkik, jendil, keting, nila, dan bader. Semuanya merupakan penghuni tetap sungai yang mengalir hingga Karang Pilang, Surabaya, tersebut. ”Semuanya munggut-munggut karena limbah,” tegas warga asli Sidoarjo itu.

Setelah melakukan pengujian pada lambung ikan, Andreas pun mengetahui penyebab ikan itu keracunan hingga mati. Dia menemukan banyak sekali senyawa kimia di beberapa bagian tubuh ikan. Itu disebabkan limbah yang sudah masuk ke tubuh. Hal itu memang sering terjadi ketika musim kemarau seperti saat ini. ”Tidak ada penetralny­a, debit airnya kan semakin surut,” ujarnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia